Network
BERITA BANTUL – Surah Yasin adalah salah satu surah yang ada dalam Al-Qur’an, tepatnya ada pada urutan yang ke-36.
Surah ini menjadi sangat populer di masyarakat Nusantara karena berbagai tradisi keislamannya juga berkaitan dengan surah Yasin ini. Banyak acara yang berbau tradisi di masyarakat kita diselingi dengan pembacaan surah Yasin ini.
Surah ini terdiri atas 83 ayat. ayat 1 hingga 21 terdapat pada juz 22 akhir. Sementara itu, ayat 22 hingga 83 terdapat pada awal juz 23.
Baca Juga: Keindahan Surah Yasin Ayat 22, Begini Penafsiran Al-Hallaj
Surah ini tergolong sebagai surah Makkiyah, artinya, ia diturunkan pada waktu sebelum peristiwa hijrah ke Yatsrib atau Madinah.
Di antara 83 ayat yang terkandung dalam surah Yasin ini, ada beberapa ayat yang ditafsiri secara sufistik oleh Al-Hallaj. Salah satunya adalah ayat 55.
Berikut ini lafalnya:
اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ ۚ
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
Baca Juga: Keindahan Surah Yasin Ayat 11, Begini Penafsiran Al-Hallaj
Dikutip dari Tafsir Al-Hallaj (Alifbook, 2021), begini tafsirannya.
Allah memutus rasa suka dari hati penduduk surga sehingga tidak lagi merasa nikmat dengan fasilitas surga dengan cara menampakkan (tajalli) diri-Nya. Dengan ber-tajalli itu, Allah membuat penduduk surga tidak lagi memikirkan kenikmatan surgawi.
Tujuannya agar mereka tidak bosan dengan kenikmatan surgawi. Setelah Allah ber-tajalli, dan pendduk surga kembali ke keadaan mereka semula, maka kenikmatan kembali terasa lezat. Sementara itu, Allah tidak bisa dinikmati.
Baca Juga: Kedalaman Makna Ayat Kursi, Begini Tafsirnya menurut Al-Hallaj
Demikianlah penafsiran Al-Hallaj untuk ayat 55 dari surah Yasin ini.
Jika kita pahami, Al-Hallaj menyoroti pembahasan tentang bagaimana kondisi penduduk surga di surga kelak, bagaimana interaksi mereka dengan Allah, dan bagaimana mereka menikmati kenikmatan surgawi.***
