Jangan Belajar Agama Secara Otodidak, Ternyata Sangat Berbahaya, Ini Kata Gus Baha

- 4 Juni 2022, 15:00 WIB
Jangan Belajar Agama Secara Otodidak, Ternyata Sangat Berbahaya, Ini Kata Gus Baha
Jangan Belajar Agama Secara Otodidak, Ternyata Sangat Berbahaya, Ini Kata Gus Baha /Nu Online/

Baca Juga: Ingin Haji Mabrur, Ini Nasihat Gus Baha untuk Para Jamaah Calon Haji, Ternyata Tidak Cukup Hanya Berdoa Saja
 
Amirul mukminin Ali bin Abi Tholib berkata,
 
“Tidak akan dapat ilmu yang bermanfa’at seseorang diantara kalian, kecuali dengan enam perkara, yaitu : harus cerdas, semangat, bersabar, memiliki biaya, memiliki guru pembimbing dan waktu yang lama".
 
Para ulama berkata: Janganlah kalian belajar ilmu dari orang yang belajar dari kitab tanpa belajar dari syaikh yang pintar, karena hal itu akan menjadikan Anda sesat, serta membelokkan pengertian. Dengan sendirinya ulama mempunyai peranan yang sangat penting karena merupakan perantara ilmu, seperti ungkapan dalam kaidah fiqh:

Baca Juga: Sejak Kecil Sering Diajak Sowan, Kealiman Gus Baha Dibocorkan Waliyullah Mbah Hamid Baidlowi Lasem
 
"Perantara mempunyai hukum sama seperti tujuan."
 
Yakni cara menghormati muridatau pelajar kepada Masyayikh ataupun ustadz yang merupakan perantara untuk mendapatkan ilmu agama yang agung, Rasulullah saw bersabda,“Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”. (HR. Ahmad)
 
Dari Ibnu ‘Abbas r.a. berkata Rasulullah saw bersabda, “Di dalam agama itu tidak ada pemahaman berdasarkan akal pikiran, sesungguhnya agama itu dari Tuhan, perintah-Nya dan larangan-Nya.”(Hadits riwayat Ath-Thabarani)

Baca Juga: Inilah Doa yang Dipanjatkan Nabi Muhammad ketika Tertimpa Kesulitan, Amalkan dan Rasakan Manfaatnya
 
Pendapat ulama,‘’Diwajibkan bagi orang yang mencari jalan yang benar (belajar agama) untuk mencari seorang guru yang benar, dan di bawah arahan guru yang sempurna dan bisa menyempurnakan sehingga bisa menghantarkan kepada hakikatnya keyakinan dengan mengedepankan kekuatan ruhani mengalahkan kekuatan jasmani (akal fikiran)’’(Tafsir haqqi, juz 15, hal: 13.
 
‘’Syeh Abu Ali al-Daqoq berkata: seandainya seseorang diberi petunjuk dan baginya tidak memiliki guru maka jangan berharap akan muncul baginya asror (rahasia yang benar dari kebenaran ilmu tersebut)’’

Baca Juga: Jamaah: Apakah Bermaksiat Itu Termasuk Takdir Tuhan Gus?, Gus Baha: Pertanyannya Ngawur Betul itu!
 
Benarkah belajar ilmu agama bisa dilakukan tanpa guru ? mengingat zaman sekarang sudah banyak - fasilitas terjemah Al Qur’an, Hadits bahkan kitab-kitab.Dalam sebuah pengajian Gus Baha mengingatkan pentingnya sanad (transimisi keilmuan) dalam memahami ilmu  agama.
 
“Andaikan tidak ada sanad (transmisi keilmuan) maka orang akan berpikir agama sesuai maunya dan itu bahaya sekali,” tegasnya.

Baca Juga: Menjelaskan Manfaat Gerakan Sholat yang Baik untuk Kesehatan, Gus Baha: Saya Gak Suka dengan Hal Itu!

“Karena agama Islam ini riwayat mau tidak mau ngaji itu harus lewat ulama jangan lewat terjemah, karena teks tidak mewakili ahwal,”

"Imam Ghozali yang mempunyai kitab Ihya fatwanya seperti itu (masih menyebut sanad), lho kok sekarang ada orang yang membaca Ihya hanya lewat terjemah lalu berkoar mewakili Imam Ghozali, atau orang membaca Al Qur’an hanya lewat terjemah lalu membuka majelis tafsir, ini celaka,” pungkasnya. ***

Halaman:

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan

Sumber: Bangkit TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x