Jangan Merasa Tenang dan Gembira saat Doa Dikabulkan, Kata Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Jika Tak Terkabul?

- 8 Juni 2022, 15:13 WIB
Doa merupakan bentuk penghambaan diri kepada Zat yang Maha Mengabulkan doa
Doa merupakan bentuk penghambaan diri kepada Zat yang Maha Mengabulkan doa /pixabay/mohamed_hassan

BERITA BANTUL – Berdoa merupakan bentuk penghambaan diri kepada Allah. Ia adalah munajat seorang hamba kepada Tuhannya.

Sejatinya, berdoa itu menandakan bahwa seorang hamba itu lemah dan butuh kepada pertolongan Allah. Selain itu, doa juga bentuk pengakuan diri akan adanya Yang Maha Berkuasa, Maha Menolong, dan Maha Menjawab doa.

Doa itu ruh dari ibadah jika ia didasari dengan pengabdian kepada Allah. Akan tetapi, doa itu bukan lampu ajaib sebagaimana yang ada di film-film; sekali meminta langsung dikabulkan.

Baca Juga: Kisah Bisyr bin Al-Harits Al-Hafi dan Orang Kaya yang Rajin Menjalankan Ritual Ibadah, Itu Tak Cukup

Dikutip dari kitab berjudul Al-Fath Al-Rabbani yang berisi ceramah-ceramah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, disinggung perihal doa.

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menuturkan, “Janganlah merasa tenang dan gembira saat doamu dikabulkan.”

Hal ini menunjukkan bahwa doa yang dikabulkan itu bukan berarti ketenangan dan kegembiraan. Allah berkehendak atas rahasia-rahasia-Nya. 

Baca Juga: Hukum Menyembelih Kuda, Sah Kah Jika Digunakan untuk Berqurban? Berikut Penjelasannya

Akan tetapi, jika ternyata doa itu tidak dikabulkan, apa yang akan kita lakukan?

Halaman:

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah