BERITA BANTUL – Salah seorang pezuhud yang terkenal dengan kemiskinannya adalah Bisyr bin Al-Harits Al-Hafi. Pada awalnya dia adalah seorang yang kaya, namun sebagaimana pezuhud lainnya, kemudian dia pun meninggalkan dan menanggalkan kekayaannya.
Dia hidup apa adanya karena dia telah membunuh nafsunya. Lapar adalah kesehariannya.
Ada hal yang menarik untuk dikisahkan dari pribadi Bisyr ini. Khususnya, ketika dia ditanya oleh orang-orang mengenai suatu ajaran moral.
Dikutip dari buku berjudul Makrifat Auliya’ (Qaf, 2020) karya Muhammad Khalid Tsabit, dikisahkan Bisyr yang ditemui orang-orang untuk dimintai pendapat.
Baca Juga: Hukum Menyembelih Kuda, Sah Kah Jika Digunakan untuk Berqurban? Berikut Penjelasannya
Suatu ketika, orang-orang mengadu kepada Bisyr bin Al-Harits. Mereka melaporkan, “Si Fulan yang kaya itu sering berpuasa, rajin shalat, tekun bangun malam, dan naik haji hampir setiap tahun.”
Bisyr bukannya memuji kondisi si Fulan yang demikian. Bisyr justru memberi komentar.
Berikut ini komentarnya, “Orang miskin itu adalah ia yang meninggalkan keadaan dirinya dan memasuki keadaan orang lain. Keadaan orang itu mestilah memberi makan orang lapar dan menginfakkan harta kepada orang miskin.”