BERITA BANTUL – K.H. Bahauddin Nursalim atau yang populer dengan sapaan Gus Baha adalah seorang ulama yang dalam ceramah-ceramahnya itu senantiasa mengajak jemaah untuk bahagia dan berprasangka baik.
Salah satu di antara sekian nasihat dalam ceramahnya yang mengajak untuk berprasangka baik adalah ketika Gus Baha menyampaikan perihal ekspresi cinta yang berbeda-beda.
Ditegaskan bahwa mengekspresikan cinta itu tidak ada standardisasi. Mencintai itu tidak harus mengungkapkan perasaan cinta, tetapi yang diam pun bisa menjadi ekspresi cinta.
Dilansir dari akun YouTube Universitas Islam Indonesia (akses 25/6), Gus Baha menyampaikan banyak hal tentang ilmu tafsir dan tafsir Al-Qur’an. Namun demikian, salah satu hal yang disampaikannya adalah ekspresi cinta di pengujung ceramahnya.
Kata Gus Baha, “Mencintai itu ekspresinya macam-macam.”
Mencintai itu memang tidak ada standar untuk mengekspresikannya. Salah satu contoh yang diberikan Gus Baha adalah bahwa ada wali yang tidak mau menyebut nama Allah. Padahal, sewajarnya mencintai itu pasti sering menyebut nama yang dicintai.
Wali yang merupakan orang yang mencintai Allah ini justru mengekspresikan cintanya kepada Allah dengan tidak menyebut nama-Nya karena khawatir bahwa nama Allah yang sakral itu justru terlecehkan olehnya yang hanya sebagai hamba.