BERITA BANTUL – Dalam perpolitikan, kita kerap kali melihat orang-orang yang tampaknya saleh, bergelar ulama, dan berasal dari keluarga yang religius, namun ternyata juga berambisi untuk menduduki suatu pangkat atau jabatan.
Pangkat atau jabatan itu bisa saja berupa kursi di DPR, kepala daerah, dan lain sebagainya. Mungkin sebagian dari kita akan mengernyitkan dahi dan bergumam, “Orang saleh itu harusnya tidak mengincar pangkat dan jabatan.”
Namun demikian, mengincar pangkat dan jabatan serta berambisi terhadap politik itu tidak selamanya buruk. Mereka melakukan itu belum tentu berorientasi pada dunia.
Lebih gamblangnya lagi, orang saleh yang berambisi terhadap pangkat dan jabatan itu bisa jadi malah baik karena jika tidak mereka yang mengambilnya, maka akan direbut oleh orang-orang yang maksiat dan zalim.
K.H. Bahauddin Nursalim, atau yang lebih populer dengan sapaan Gus Baha, menilai positif orang yang saleh itu.
Dikutip dari buku berjudul Dawuh Cinta Gus Baha (2022) disebutkan salah satu kutipan Gus Baha mengenai orang saleh yang ingin menduduki pangkat dan jabatan.
Gus Baha mengatakan, “Kita misal berpikir, orang saleh kok mau pangkat. Kita tidak rida jika kepangkatan jabatan itu dipegang oleh orang maksiat.”