Inilah Sejarah Ringkas Tragedi Pertumpahan Darah Sesama Umat Islam pada Generasi Sahabat

- 13 Juli 2022, 17:30 WIB
Ilustrasi Tragedi Karbala
Ilustrasi Tragedi Karbala /public domain/

Sementara itu, Aisyah selamat dan dimuliakan oleh Ali. Itu merupakan pertumpahan darah yang mengerikan lantaran para sahabat utama Rasulullah saw. justru saling menumpahkan darah.

Tidak sampai di situ. Muawiyah bin Abi Sufyan, gubernur Syam semenjak era kepemimpinan Umar bin Khatthab, pun menuntut Ali untuk mengusut kasus pembunuhan terhadap Utsman.

Muawiyah, yang merupakan keluarga Bani Umayah—termasuk Utsman sendiri—menghendaki pengusutan atas pembunuhan Utsman secara cepat.

Hanya saja, hasrat Muawiyah terlalu besar sehingga dia mengumpulkan pasukan untuk membangkang dan memberontak terhadap kepemimpinan Ali.

Ali pun bereaksi, maka meletuslah Perang Siffin. Lagi, pertumpahan darah di antara umat Islam terjadi.

Baca Juga: Inilah Sejarah Ringkas Pernikahan Rasulullah Muhammad yang Penuh Keberkahan

Kedua pasukan bertempur, namun kubu Ali hampir memenangkan pertempuran meskipun mereka kalah dalam hal jumlah pasukan. Merasa terdesak, kubu Muawiyah kemudian mengangkat Al-Qur’an guna mengadakan kesepakatan.

Pertempuran terhenti dan kesepakatan pun terjalin. Tahkim atau arbitrase kemudian dilakukan. Peristiwa arbitrase inilah yang menentukan peta politik beberapa golongan.

Sebagian orang dari kubu Ali yang tidak menyetujui adanya arbitrase ini kemudian keluar dari kubu Ali. Mereka membelot dan mencabut dukungan kepada Ali.

Mereka yang keluar ini disebut sebagai golongan Khawarij (secara etimologi berarti orang-orang yang keluar). Sementara itu, mereka yang setia untuk mendukung Ali disebut Syiatu Ali (secara etimologi berarti pendukung Ali).

Halaman:

Editor: Joko W

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah