Maka, disusunlah strategi untuk membunuh ketiganya dengan tiga eksekutor yang berbeda; Abdurrahman bin Muljam mengeksekusi Ali, Al-Bark bin Abdillah membunuh Muawiyah, dan Amr bin Bakar membunuh Amr bin Ash.
Pembunuhan dilakukan di waktu dini hari hingga subuh.
Ketika itu, Ali tengah berada di Kufah. Ibn Muljam, yang direncanakan sebagai eksekutor Ali pun berangkat ke sana dengan sebilah pedang yang hendak digunakan untuk membunuh Ali.
Di sana, Ibn Muljam bertemu dengan seorang perempuan yang juga dari golongan Khawarij bernama Qutham bint Syajanah.
Qutham juga menaruh dendam terhadap Ali karena ayah dan saudaranya terbunuh oleh pasukan Ali ketika terjadi bentrok antara Syiah dengan Khawarij.
Ibn Muljam bermaksud untuk meminang Qutham. Sementara itu, Qutham mensyaratkan pinangan tersebut dengan “darah” Ali.
Dengan begitu, semakin menggebulah semangat Ibn Muljam untuk membunuh Ali yang telah dianggapnya sebagai seorang kafir.
Lantas, berangkatlah dia ketika dini hari menjelang subuh. Begitu pula Al-Bark bin Abdillah dan Amr bin Bakar.
Subuh itu, Muawiyah hendak melakukan shalat. Dia keluar rumah menuju masjid. Tiba-tiba, sebilah pedang dihantamkan oleh Al-Bark bin Abdillah ke tubuh Muawiyah.