Benarkah Abu Thalib Itu Kafir? Membaca Sejarah Ringkas Islam dari Sisi Abu Thalib dan Abu Sufyan

- 14 Juli 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi Perang Sifin
Ilustrasi Perang Sifin /Public Domain/

Salah satu anak dari Abu Thalib adalah Ali bin Abi Thalib dan salah satu anak dari Abu Sufyan adalah Muawiyah bin Abi Sufyan. Nah, kali ini mari kita berbicara politik.

Ali dan Muawiyah adalah dua sahabat Rasulullah saw. yang kemudian terlibat konflik. Ali dan Muawiyah terlibat dalam Perang Sifin yang berakhir dengan arbitrase (tahkim).

Sementara itu, setelah Ali wafat, Muawiyah pun menjadi pemimpin dan mendirikan Dinasti Umayah—terlepas dari pengkhianatannya terhadap kesepakatan damai dengan Hasan bin Ali.

Suksesor Muawiyah adalah anaknya, yakni Yazid bin Muawiyah. Yazid memerintahkan untuk membunuh salah seorang anak dari Ali, yakni Husein bin Ali.

Pembantaian terhadap Husein dan rombongannya pun terjadi di Karbala, Irak. Ini peristiwa yang sangat memilukan dalam sejarah.

Baca Juga: Kisah Umar bin Khatthab yang Membuat Seorang Perempuan Mengalami Keguguran, Orang Bersalah Harus Minta Maaf

Perseteruan antara Ali dengan Muawiyah ternyata berlanjut ke anak-cucu. Sementara itu, Dinasti Umayah menyerukan kepada para khatib agar melaknat Ali dan keluarganya dalam setiap khotbah.

Seolah-olah nama Ali ‘haram’ disebutkan di masa Dinasti Umayah. Tradisi buruk ini kemudian berhenti ketika Dinasti Umayah dipimpin oleh seorang pemimpin adil dan bijaksana, Umar bin Abdil Aziz (Umar II).

Di masa Umar II ini, kodifikasi hadis dimulai. Hanya saja, sudah banyak orang yang ‘melupakan’ Ali.

Yang banyak diketahui adalah bahwa Ali itu terlaknat. Dengan demikian, hadis-hadis menjadi salah satu yang dikorbankan oleh politik.

Halaman:

Editor: Joko W

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x