Puasa Bulan Asyura Ajaran Nabi atau Puasa Orang Yahudi? Buya Yahya Jelaskan Sejarahnya Begini

- 17 Juli 2022, 20:37 WIB
Puasa Bulan Asyura Ajaran Nabi atau Puasa Orang Yahudi? Buya Yahya Jelaskan Sejarahnya Begini
Puasa Bulan Asyura Ajaran Nabi atau Puasa Orang Yahudi? Buya Yahya Jelaskan Sejarahnya Begini /Tangkap layar kanal YouTube Buya Yahya (Official YouTube Channel)

BERITA BANTUL - Buya Yahya menjelaskan sejarah puasa bulan Asyura atau yang dilakukan setiap tanggal 10 pada bulan Muharram.

Bulan Muharram adalah bulan pertama atau tahun baru dalam penaggalan Islam atau Hijriyyah.

 

Namun, dalam pelaksanaannya, ternyata puasa pada 10 Muharram ini sama dengan puasanya orang Yahudi.

Baca Juga: Sebelum Sayyidina Ali Melamar Sayyidah Fatimah, Ini 4 Sahabat Dekat Nabi yang ditolak Oleh Ummu Abiha

Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menyampaikan bahwa puasa 10 Muharram ini merupakan sunnah Nabi SAW.

"Ini bab sunnah Nabi SAW," kata Buya Yahya.

Buya Yahya menyebut bahwa kita harus senantiasa mengikuti sunnah Nabi SAW dengan cara mengikuti apa yang diperintahkan.

"Tanamkan bagaimana mengikuti sunnah Nabi SAW, idola kita adalah cara Nabi SAW," ucap Buya Yahya.

Pada 10 Muharram, sahabat Nabi diperintahkan untuk berpuasa, akan tetapi pada hatinya ada yang mengganjal.

Hal tersebut lantaran anjuran untuk berpuasa pada 10 Muharram sama dengan puasanya orang Yahudi.

Sebagaimana dilansir Beritabantul.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 12 September 2018. Buya Yahya menerangkan begini.

Sahabat tersebut bertanya: "Ya Rasulullah, bukankah engkau melarang kami menyerupai mereka, tetapi engkau sekarang memerintahkan kami untuk berpuasa."

Baca Juga: Menggetarkan! 3 Wasiat Sayyidina Ali bin Abi Tholib Sebelum Meninggal, Kata Prof Quraish Shihab Dalam Bukunya

"Ini hari yang diagungkan oleh orang Yahudi, sama dong kami dengan mereka?" kata Buya Yahya menuturkan kisah sahabat tersebut.

Padahal hal tersebut diperintahkan oleh Nabi SAW.

Nabi Muhammad lalu menjawab, "Kalau seandainya aku masih punya umur sampai tahun depan, aku akan puasa tangggal 9-nya."

Buya Yahya menjelaskan bahwa umur Nabi SAW tidak sampai hingga tahun depan.

Buya Yahya menyebut bahwa ini merupakan ajaran dari Nabi SAW yang harus berbeda dari kaum yang lain.

Sehingga, berpuasa pada 10 Muharram tetap dilaksanakan, akan tetapi jika ditambah pada tanggal 9 akan mendapat kesunnahan di atas kesunnahan.

"Tambah pada tanggal 9 agar berbeda dengan orang Yahudi," ucap Buya Yahya.

"Jika tanggal 9 tidak sempat berpuasa, maka anda bisa berpuasa pada 10 dan 11 Muharram," ucap Buya Yahya.

Kemudian jika terlanjur hanya puasa pada tanggal 10 saja, dan tidak sempat pada tanggal 11, maka ambil pada tanggal lainnya di bulan Muharram.

Baca Juga: Usai Tragedi Karbala, Sayyidah Zainab dan Keluarga Nabi Digiring dengan Rantai dari Kufah ke Syam

Buya Yahya menyebut bahwa meski puasa ini terdapat kesamaan antara kaum Yahudi, namun bukan berarti meniru.

"Karena sama-sama disyari'atkan, sehingga ini juga dinamakan sunnah Nabi Muhammad, bukan lagi sunnah Yahudi," ucap Buya Yahya. ***

Disclaimer: Tulisan ini pertama kali diunggah di Portal Jember dengan judul "Buya Yahya Ingatkan Puasa 10 Muharram Hanya Dilakukan Umat Islam, Kenali Fakta Sejarah di Balik Puasa Asyura"

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah