Baca Juga: Bersama Waliyullah asal Aceh, Adik Gus Dur Nyai Lily Wahid Temui Kiai Sahal Mahfudh Kajen
KH. Baedlowie pun mempunyai banyak ayam jago yang diternak sendiri. Beliau juga kerap memberi tawaran kepada orang-orang abangan itu,
“Hei, siapa yang ayam jagonya bagus, sini latihan sama punyaku…”
Dan Alhamdulillah atas izin Allah ayam-ayam KH Badlowie selalu menang. Begitulah cara mendekati orang-orang merah ala beliau, yaitu dengan cara berkomunikasi hingga bisa menyesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Alhamdulillah satu demi satu dari Wetan Banon sampai ke timur Bulumanis orang-orang abangan semakin berkurang.
Dengan kondisi seperti ini pula yang akhirnya menjadikan para penerus beliau tidak mengajarkan agama Islam tidak secara salaf murni hingga saat ini. Yakni dengan menyesuaikan kondisi masyarakat.
Syeikh Mbah Ahmad Mutamakkin di kenal juga dengan nama Mbah Cebolek, beliau adalah seorang faqih yang disegani karena berpandangan jauh dan luas.
Baca Juga: Kusir Dokar Tercengang Dapat Amplop Tebal Mbah Dullah Salam Kajen, Hampir Semaput, Begini Kisahnya
Sebagai guru besar agama beliau berdakwah dari satu tempat ke tempat yang lain yang beliau anggap tepat sasaran.
Melihat penduduk dibeberapa tempat yang berlainan bahasa dan adatnya, dalam memilih daerah-daerah di pantai utara Jawa Syeikh Ahmad Mutamakkin membuat pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu.