Ketika Umar mendengar ucapannya, dia masuk sambil mengucapkan salam dan memohon izin untuk masuk.
Baca Juga: Dialog antara Al Makmun Putra Harun Al Rasyid dengan Seorang Filsuf Yunani Aristoteles
Perempuan itu menjawab, “Jika engkau bermaksud baik, masuklah!”
Umar lalu masuk dan bertanya tentang keadaannya dan anak-anaknya.
Perempuan itu mengatakan, “Aku dan anak-anakku datang dari tempat yang jauh. Aku ketakutan dan mereka lapar. Kami dalam keadaan amat payah dan sangat lapar. Mereka tidak dapat tidur dengan lelap.”
Umar lalu bertanya, “Apa gerangan yang ada di dalam panci ini?”
“Aku masukkan air di dalamnya, agar mereka mengira aku sedang masak nasi sehingga mereka bisa bersabar menunggunya,” jawab perempuan tersebut.
Sesudah mendengar cerita perempuan tersebut, Umar kemudian keluar dan menuju warung rempah-rempah untuk membeli bumbu secukupnya dan ke warung lain untuk membeli beras satu karung.
Sesudah itu, dia kembali menemui perempuan dan anak-anaknya itu. Umar memikul sendiri barang-barang yang dibelinya.