BERITA BANTUL - Kisah Umar bin Khatthab, sang Amirul Mukminin, yang didoakan keburukan oleh seorang perempuan janda yang sedang kepayahan dan kelaparan.
Ini adalah kisah klasik yang sering disampaikan di pengajian-pengajian di pesantren-pesantren.
Abu Hamid Al Ghazali menuliskannya dalam kitabnya, “Al Tibr Al Masbuk fi Nashihah Al Muluk” halaman 60-61. Zaid bin Aslam bercerita demikian:
Suatu malam aku melihat Umar bin Khatthab (pemimpin orang-orang yang beriman) melakukan ronda malam bersama petugas ronda malam itu.
Baca Juga: Umat Islam Sering Berkonflik dan Bertengkar, Begini Sebabnya Menurut Abdullah bin Abbas
Aku mengikutinya dari belakang. Aku meminta diizinkan menemani mereka. Umar menyetujui.
Manakala kami berada di luar kota, kami melihat cahaya api. Kami menduga ada musafir yang beristirahat di sana.
Kami mendekat dan melihat seorang perempuan janda dengan tiga anaknya yang sedang menangis. Sang ibu sedang meletakkan panci di atas tungku yang menyala.
Bibir perempuan itu bergetar sambil mengadu kepada Tuhan, “Tuhanku, berikan keadilan atas Umar kepadaku dan tuntutlah agar dia memberikan hak kami. Dia kenyang sendiri, sementara kami lapar.”