Akan tetapi, Zaid segera memintanya untuk membawanya, “Tuan, biarkan aku yang membawanya.”
Umar menjawab, “Jika engkau yang memikulnya, siapa yang akan memikul dosaku dan siapa yang akan menghalangi pengaduan (doa) perempuan dan anak-anaknya itu atasku?”
Sepanjang perjalanan ke tempat mereka, Umar tak henti-hentinya menangis.
Umar menyerahkan kepadanya semua bahan makanan tersebut. Perempuan itu pun menerimanya dan mengucapkan terima kasih.
“Semoga Allah membalas budi baikmu,” katanya.
Umar lalu memasukkan bahan-bahan tersebut ke dalam panci dan menyalakan api. Manakala dia meniup bara api, debu beterbangan mengenai wajahnya.
Baca Juga: Umar bin Khatthab dan Perjanjian Elia; Peristiwa Penting dalam Sejarah yang Menggambarkan Kerukunan
Dia menunggunya sampai masak. Umar kemudian meletakkannya ke atas piring sambil mempersilakan mereka makan.
Umar mengatakan, “Ibu, tolong jangan mendoakan buruk atas Umar, karena dia tidak mendengar apa pun tentang nasib ibu dan anak-anak ini.”
Tulisan ini dilansir dari status Husein Muhammad yang diunggah di akun Facebook pribadinya pada 24 Juni 2012.***