Sejarah Asal Mula Perayaan Maulid Nabi dan Kitab Al Barzanji yang Berisi Pujian kepada Nabi Muhammad

- 2 Oktober 2022, 18:41 WIB
Asal Mula Perayaan Maulid Nabi dan Lahirnya Kitab Al Barzanji
Asal Mula Perayaan Maulid Nabi dan Lahirnya Kitab Al Barzanji /PIXABAY/Afshad

BERITA BANTUL – Sejarah asal mula perayaan Maulid Nabi dan Kitab Al Barzanji yang berisi pujian kepada Nabi Muhammad.

Sultan Shalahuddin Al Ayyubi, seorang pemimpin setingkat gubernur, yang memerintah tahun 1174-1193 M/570-590 H pada era Dinasti Bani Ayyubi, mencetuskan perayaan Maulid Nabi.

Orang Eropa konon menyebutnya Saladin. Dia memang dikenal ahli memikat hati rakyat. Pada mulanya hal itu untuk kepentingan "pragmatis".

Shalahuddin mengisahkan biografi Nabi Muhammad saw. mulai dari lahir, latar keluarganya, masa kanak-kanak hingga dewasa, deklarasi kenabiannya, sampai saat suka dan duka mendakwahkan Islam.

Baca Juga: Saat Rasulullah Demam Tinggi, Para Sahabat Bersedih dan Penuh Khawatir

Shalahuddin hendak membangkitkan semangat juang kaum muslimin untuk merebut kembali Yerusalem, termasuk Masjid Al Aqsha, yang jatuh kepada tentara Salib tahun 1099 M. Ternyata, hal itu pun membuahkan hasil.

Shalahuddin sukses menghimpun kakuatan umat muslim yang terserak, membakar semangat mereka, sehingga pada 1187 M Yerusalem pun akhirnya takluk dan direbut dari tangan bangsa Eropa.

Maulid Nabi, saat diselenggarakan kali pertama tahun 1184 M/580 H, ditentang oleh sejumlah ulama dan sebagian umat muslim kala itu, meski ia mendapat persetujuan dari Al Nashir, khalifah Daulah Abbasiyah di Baghdad.

Maulid Nabi, menurut mereka yang tidak setuju, dituduh sebagai perbuatan bidah karena dianggapnya belum pernah dicontohkan pada masa Nabi.

Baca Juga: Cinta Tanah Air yang Dicontohkan Rasulullah, Ini Kata Rektor Unisma Malang

Anggapan seperti itu mirip juga dengan situasi sekarang ini. Shalahuddin tak bergeming. Dia tak tinggal diam.

Di antara kegiatan yang dipelopori oleh Shalahudin adalah menyelenggarakan semacam sayembara penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian kepadanya.

Seluruh ulama, umat muslim, dan kalangan sastrawan diundang dan turut meramaikan kompetisi ini.

Alhasil, tampil sebagai juara dari sayembara itu adalah Syekh Ja'far Al Barzanji.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Peristiwa Fathu Makkah

Dokumentasi dari karyanya ini dikenal sebagai Kitab Al Barzanji, yang sampai sekarang masih sering dibaca oleh masyarakat muslim dari pinggir-pelosok hingga ke pusat-kota.

Shalahuddin mengimbau umat muslim seantero dunia untuk memperingati Maulid Nabi setiap tanggal 12 Rabiul Awal (hari lahir Nabi) kalender Hijriah, sebagai rasa cinta kepada Nabi Muhammad saw.

Begitulah riwayat Maulid Nabi yang menjadi bagian dari tradisi yang mengisi peradaban Islam, tak terkecuali umat muslim Indonesia.

Yang diperingati dan dikenang kehebatannya bukanlah setingkat presiden, menteri, gubernur, bupati, tokoh partai politik, tetapi junjungan dan panutan umat muslim, Nabiyullah Muhammad saw.

Baca Juga: Urutan Nasab Nabi Muhammad Melalui Jalur Ayahnya Menurut Ibnu Katsir

Tulisan ini dilansir dari status Ali Usman di akun Facebook pribadinya yang diunggah pada 12 Desember 2016.***

 

Editor: Joko W

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah