Bahaya Salahkan Takdir, Gus Baha Sebut Dosanya Sangat Mengerikan

- 28 November 2022, 13:07 WIB
Bahaya Salahkan Takdir, Gus Baha Sebut Dosanya Sangat Mengerikan
Bahaya Salahkan Takdir, Gus Baha Sebut Dosanya Sangat Mengerikan /youtube/santri kalong virtual/

HIKMAH - Bahaya Salahkan Takdir, Gus Baha Sebut Dosanya Sangat Mengerikan.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim, akrab disapa Gus Baha, memberikan nasehat penting terkait takdir dan nasib manusia. 

Jangan sampai manusia kehilangan prinsip hidup sehingga menyalahkan takdir dan menyalahkan Allah yang menetapkan takdir. 

Baca Juga: Kamu Ingin Kaya Raya Raih Dunia Penuh Berkah, Ikuti Nasehat Penting Gus Baha Ini

Qodlo dan Qadar dari Allah adalah ketetapan yang sudah dari kehadirat-Nya. Jangan sampai kondisi miskin, misalnya, malah membuat manusia menyalahkan Allah. 

Banyak kasus yang dijalani manusia, khususnya terkait kondisi sial atau tidak beruntung, sering menyalahkan Allah yang memberi takdir kepadanya. 

Padahal, Allah telah memberikan pilihan terbaik kepada manusia, agar memilih perkara terpuji dan nasib baik. 

Sayangnya, manusia sering memilih perkara buruk dan merugikan nasib hidupnya.

Untuk itu, nasehat Gus Baha terkait nasib dan takdir sangat penting dipahami semua umat manusia. 

Bagi Gus Baha, sebagai orang Islam kita harus mengimani adanya Qodo dan Qodar yang sudah ditentukan oleh para ulama di berbagai kitab.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap 10 Golongan Orang yang Mati Syahid dan Dijamin Masuk Surga, Nomor 9 Banyak Berada di Indonesia

Menurutnya, ketika orang sholeh menyadari bahwa Allah sudah menentukan semua hal, itu sudah keren.

“Saya bangga punya Tuhan yang sudah tahu nasib saya kayak apa nanti,” ujarnya,

Di samping itu ada kesalahan manusia yang kadang tersesat dalam mengartikan takdir Allah.

 

Misalnya, “Kalau Allah sudah tahu nanti saya celaka, apa gunanya aku sholat.”

Hal-hal yang demikian menurutnya disebut sebadai ‘sabdun nafsih’ artinya kita mikir diri sendiri.

Oleh sebab itu, Gus Baha mengatakan untuk mempercayai Qodo dan Qodar harus punya kesholehan, agar tidak menyalah artikan takdir.

Gus Baha kemudian menceritakan sebuah kisah tentang cucu Nabi Muhammad SAW.

 

“Di antara iman harus beriman kepada Qodo dan Qodar. Supaya kita tahu bahwa Allah itu tidak dimaksiati secara terpaksa,” ungkapnya.

Baca Juga: KH Sholeh Amin Tayu, Waliyullah Keturunan Syekh Mutamakkin yang Jadi Mustasyar PBNU

Artinya manusia harus berkeyakinan tentang ‘khoirhi wa syarrihi minallah’ (baik dan buruknya adalah dari Allah subhanahu wa ta'ala).

Meski demikian, Gus Baha mengatakan bahwa manusia harus bersyariat agar tidak melakukan maksiat yang dosanya dilimpahkan kepada Allah.

 

“Barangsiapa menimpakan dosanya atas nama Tuhannya, maka dia lacut (kriminal) betul,” kata Gus Baha membacakan sebuah hadist.

“Wong yang zina kamu, Allah kan ngak ikut zina. Yang maling kamu, Allah tidak ikut maling. Trus kamu berkata ‘ini semua karena Allah’. Itu kriminal betul,” tegas Gus Baha.

Itulah dosa yang paling dilaknat dan dosanya melebihi zina, yakni melimpahkan dosa kepada Allah dengan alasan takdir.

Keterangan Bahaya Salahkan Takdir, Gus Baha Sebut Dosanya Sangat Mengerikan ini dikutip dari laman portaljember.pikiran-rakyat.com.***

 

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x