NASIONAL - Kesaksian Kelompok Difabel Ikuti KUPI 2 di Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara.
Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) 2 di Jepara dirasakan sebagai apresiasi tinggi terhadap kelompok difabel.
Itulah yang disampaikan Misni Parjiati, salah satu peserta KUPI dari perwakilan difabel.
Baca Juga: Anak Muda Bangga Ikut KUPI di Jepara, Ada 1.8 Miliar Generasi Milenial yang Perlu Dapat Pencerahan
Ia mengatakan, perempuan dengan disabilitas juga merupakan kelompok rentan. Menurutnya juga kelompok ini cenderung tidak menguntungkan dan ditinggalkan.
“Ketika mengikuti KUPI, saya mengapresiasi KUPI karena melibatkan teman-teman difabel untuk mengikuti acara ini. Isu disabilitas ini menjadi sangat penting. Karena disabilitas atau tidak adalah hamba Allah yang setara,” terangnya.
Misni berharap, akan semakin banyak orang-orang non-difabel yang membersamai kelompok difabel.
“Harapan saya, kesadaran ini menjadi lebih luas. Banyak yang mau menjadi teman-difabel, sehingga kesulitan-kesulitan yang menjadi halangan disabilitas bisa terkurangi,” tutupnya.
Dilihat dari sudut pandang global, Dwi Faiz dari UN Women menambahkan bahwa kekerasan terhadap perempuan dalam tataran paling ekstrem adalah femisida.