HIKMAH - Arti Bacaan Maulid Diba yang Menyuguhkan Keindahan Bahasa Tingkat Tinggi.
Bacaan maulid diba merupakan kisah Rasullulah SAW, yang dituangkan dalam bentuk syair-syair yang indah untuk didengar.
Maulid diba merupakan karangan Al-Imam Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Umar bin Ali bin Yusuf bin Ahmad bin Umar Ad-Diba'i Asy-Syaibani Al-Yamani Az-Zabidi As-Syafi'i.
Baca Juga: Kiai Hamid Pasuruan Menangis Saat Nabi Datang Acara Maulid, yang Terjadi Sungguh Menakjubkan
Berikut salah satu syair dalam bacaan maulid diba yang berjudu يُبْعَثُ مِنْ تِهَامَةَ (diutus dari tihamah).
diutus dari tihamah
di hadapan hari kiamat
di pungungnya ada sebuah pertanda
awan memayunginya
awan taat kepadanya
kening seperti fajar, rambut seperti malam
hidung seperti alif , bibir seperti mi, alis seperti nun
pendengaranya mendengarkan goresan pena, pandanganya tembus ke tujuh tingkatan
kedua telapak kakinya dicium onta, maka keduanya menghilangkan cobaan dan sikasaan yang ia adukan
Baca Juga: Saat Rasulullah Hadir dalam Perayaan Maulid, Guru Zuhdi Saksikan Nabi Tersenyum Bahagia
biawak iman kepadanya, pepohonan mengucapkan salam kepadanya, bebatuan mengajak ngomong
pohon kurma merintih kepadanya dengan rintihan orang yang susah yang mengais
nampak barakah kedua tanganya di makanan dan minuman
hatinya tidak lupa dan tidak tidur, melainkan kerena melayani untuk selamnya
jika disakiti ia memaafkan dan tidak membalas
jika dimarahi ia diam dan tidak menjawab
akau menaikanya pada derajat yang tinggi
tidak layak seorang penunggang sebelumnya dan sesudanya di kendaraanya
di kumpulan para malaikat, di atas seluruh bintang
Baca Juga: Sejarah Asal Mula Perayaan Maulid Nabi dan Kitab Al Barzanji yang Berisi Pujian kepada Nabi Muhammad
jia ia naik di atas dua semesta
dan pisah dari seluruh alam
dan sampai pada qoba qosa
Aku adalah teman yang diajak bicara
Demikian Arti dari bacaan maulid diba yang menyuguhkan keindahan bahasa, yang dikutip dari tintasantri.com semoga bermanfaat.***