"Para sahabat setiap detiknya mendapat maqam yang tinggi karena memandang kamaliyah (kesempurnaan) dan Nuur Rasulullah Saw. Sedangkan Abu Jahal hanya memandangnya sebagai anak yatim biasa," kata Abah Guru Sekumpul.
"Apabila kita memandang guru, niatkanlah kita sedang memandang Insan Kamil yakni Rasulullah SAW, maka sebesar-besarnya nuur akan kita dapatkan," pungkas Abah Guru Sekumpul.