AS Persenjatai Taiwan, Paket Rudal Senilai Rp 1,3 Triliun Dikirim, China Ingatkan Washington: Siap Lawan!

7 April 2022, 13:41 WIB
AS Persenjatai Taiwan, Paket Rudal Senilai Rp 1,3 Triliun Dikirim /scmp/

BERITA BANTUL – Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui kesepakatan dukungan rudal senilai 95 juta US Dolar atau setara Rp 1,3 triliun dengan Taiwan.

Bagi Taipei kesepakatan itu menjadi bukti dukungan kuat dari Washington dalam memperkuat pertahanannya melawan China.

AS tidak akan mundur dari dukungannya untuk Taiwan jika terjadi perang dengan China, meskipun Washington tidak mengirim pasukan untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia.

Baca Juga: Belajar dari Ukraina, Taiwan Siagakan Rudal FGM-148 Javelin Buatan AS, Waspadai Ancaman Invasi China

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) Selasa, 5 April 2022 mengatakan Deplu AS telah menyetujui penjualan peralatan, pelatihan dan barang-barang lainnya untuk mendukung Sistem Pertahanan Udara Patriot dengan Raytheon Technologies sebagai kontraktor utama.

Ini akan menjadi kesepakatan senjata ketiga dengan Taiwan sejak Presiden Joe Biden menjabat pada 2021.

"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima (Taiwan) untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," kata pernyataan itu, seperti dikutip BeritaBantul.Com dari scmp.

Baca Juga: Rusia Ancam AS, Pengiriman Rudal Nuklir Pentagon ke Eropa dan Kawasan Asia-Pasifik Bisa Picu Perang Dunia

“Penjualan yang diusulkan akan membantu mempertahankan kepadatan rudal penerima dan memastikan kesiapan untuk operasi udara. Penerima akan menggunakan kemampuan ini sebagai pencegah ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan tanah air.”

DSCA mengatakan kesepakatan itu konsisten dengan hukum dan kebijakan AS dan tidak akan mengubah keseimbangan militer di wilayah tersebut.

Meskipun tidak ada hubungan resmi antara AS dan Taiwan, tapi menurut Undang-Undang Hubungan Taiwan 1979, Washington terikat hukum untuk menyediakan senjata pertahankan diri.

Termasuk pertahanan diri dalam menghadapi ancaman militer dari Beijing, yang menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya.

Baca Juga: Hadapi Manuver Agresif China di Kawasan Indo-Pasifik, Australia, Inggris dan AS Kembangkan Rudal Hipersonik

Pemerintahan Biden sebelumnya telah menyetujui kesepakatan senilai 750 juta US Dolar untuk memasok Taiwan dengan 40 howitzer self-propelled Paladin M109A6 pada Agustus tahun lalu.

Kemudian pada bulan Februari menyetujui paket 100 juta US Dolar yang mencakup peralatan dan layanan untuk mendukung partisipasi dalam Program Layanan Rekayasa Internasional Patriot dan Program Pengawasan Lapangan selama lima tahun.

Juru bicara Kantor kepresidenan Taiwan, Xavier Chang mengatakan bahwa ini penjualan senjata ketiga yang diumumkan sejak Presiden Joe Biden menjabat dan kesepakatan kedua di tahun ini.

“Ini mewakili dukungan AS yang kuat untuk kami dan memperhatikan kebutuhan pertahanan kami. Taiwan akan terus menunjukkan tekadnya untuk mempertahankan diri dan terus memperdalam kemitraan kerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang berpikiran sama,” katanya.

Baca Juga: Washington Ancam Beri Sanksi ke China, Beijing Atur Strategi Jatuhkan Amerika dari Hegemoni Dunia

Sementara itu, Beijing telah berulang kali memperingatkan Washington agar tidak melakukan kontak resmi dan mempersenjatai Taiwan.

Juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian mengutuk penjualan senjata tersebut, dengan mengatakan hal itu akan sangat merusak hubungan China-AS dan stabilitas di Selat Taiwan.

“China akan mengambil langkah tegas dan secara tegas juga akan membela kedaulatan serta kepentingan keamanannya sendiri,” katanya dalam konferensi pers pada Rabu 6 April 2022.***

Editor: Joko W

Sumber: scmp.com

Tags

Terkini

Terpopuler