Mantan BIN Buka Peta Geo Strategi dalam Perang Rusia-Ukraina

- 24 Maret 2022, 18:17 WIB
Mantan BIN Buka Peta Geo Strategi dalam Perang Rusia-Ukraina
Mantan BIN Buka Peta Geo Strategi dalam Perang Rusia-Ukraina /facebook/asad.saidali/

"Ia dipilih rakyatnya melalui pemilu bebas dan dipilih atas dasar semangat populisme. Ia pada awalnya seorang pemain komedi/pelawak yang sangat terkenal," kata As'ad.

Menurutnya, Ukraina menjadi lebih dekat dengan negara Uni Eropa dan hal ini didasarkan hanya pada kepentingan ekonomi (geo ekonomi) semata.

Baca Juga: Rusia Tampil Super Power, Mantan BIN Singgung Perang Dunia dan Langkah Taktis Indonesia

"Rusia marah dan pada tahun 2014 menyerbu semenanjung Crimea dengan alasan geostrategy. Sevastopol ibukota Crimea adalah lokasi komando dan pangkalan Laut Angkatan Rusia sejak era Uni Soviet," tegasnya.

Bagi As'ad, kalau sampai Rusia kehilangan Sevastopol maka Armada Timur Tengahnya bisa lumpuh.

"Setelah itu Presiden Zelensky mewacanakan keanggotaan Ukraina dalam NATO. Rusia merespons dengan menyerbu dan menjadikan Lohansk dan Donest yang mayoritas penduduknya etnis Rusia sebagai negara baru. Hanya 4 negara yang mengakui berdirinya 2 negara tersebut," tegasnya.

Baca Juga: Jepang Curigai 4 Kapal Perang Rusia, Lemhanas RI: Waspadai Ancaman Militer AS dan Inggris

Menurutnya, Zelensky tidak belajar dari pengalaman sebelumnya dan semakin menperkuat tekadnya untuk bergabung ke dalam NATO. Faktor geopolitik dan geo-srategis diabaikan.

"Bagi Rusia, membiarkan Ukraina jatuh kedalam pelukan NATO sama dengan menyilahkan 'ancaman' di seberang pagar rumah. Inilah alasan utama dan merupakan 'vital interest' yang tidak bisa ditawar," tutur As'ad.

Dalam berbagai pernyataannya, lanjut As'ad, Presiden Putin menyatakan bahwa Ukraina secara historis kultural adalah Rusia.

Halaman:

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah