Krisis Energi Dunia di Depan Mata, Reaksi Amerika dan Inggris Terhadap Rusia Picu Geger Inflasi

- 7 April 2022, 02:58 WIB
Krisis Energi Dunia di Depan Mata, Reaksi Amerika dan Inggris Picu Geger Inflasi
Krisis Energi Dunia di Depan Mata, Reaksi Amerika dan Inggris Picu Geger Inflasi /Ilustration/promediateknologi/

BERITA BANTUL - Rusia adalah pengekspor minyak mentah tertinggi kedua di dunia setelah Arab Saudi. Di tahun 2019 tercatat ada 48 negara membeli minyak mentah dari Rusia senilai 123 miliar US Dolar.

Menurut Badan Energi Internasional, di tahun yang sama seluruh dunia mengonsumsi 99,7 juta barel minyak per hari (mbpd).

Amerika Serikat (AS) sendiri mengkonsumsi sekitar seperlima (20,48 mbpd) dari konsumsi minyak harian dunia, diikuti oleh China (13,07 mbpd), dan India (4,84 mbpd).

Baca Juga: Putin Makin Terjepit, Rusia Disebut Akan Diguncang Kehancuran Total Ekonomi dan Politik

Kemudian, Venezuela (303.806 juta barel), Arab Saudi (258.600 juta barel), dan Iran (208.600 juta barel), tapi Iran memiliki setengah dari 1,55 triliun barel cadangan minyak dunia.

Menurut Administrasi Informasi Energi AS, negara-negara anggota OPEC memproduksi sekitar 40 persen minyak mentah dunia dan mewakili sekitar 60 persen dari total minyak yang diperdagangkan secara internasional.

Dikutip dari Al Jazeera, pada tahun 2020, 10 produsen minyak terbesar di dunia adalah AS (18,61 mbpd), Arab Saudi (10,81 mbpd), Rusia (10,5 mbpd), Kanada (5,23 mbpd) dan China (4,86 mbpd).

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, harga minyak mentah melonjak. Sanksi yang diberikan Barat kepada Rusia ikut mendorong harga minyak melonjak lebih tinggi lagi.

Baca Juga: Inggris Matikan Peti Perang Putin, AS Siap Kirim Rudal ke Langit Moskow, Peristiwa Penting Hari ke-42 Ukraina

Halaman:

Editor: Joko W

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x