Mengenal Apa Itu Silent Treatment?

- 30 Desember 2022, 13:10 WIB
Ilustrasi cara menghadapi silent treatment dengan tepat.
Ilustrasi cara menghadapi silent treatment dengan tepat. /Pexels/Vera Arsic/

KESEHATAN - Sikap diam dalam menghadapi suatu masalah merupakan hal yang baik untuk mencegah terjadi suatu konflik.

Akan tetapi apabila diam secara terus menerus dan tidak mau melakukan komunikasi sama sekali, maka kondisi ini dapat dikatan sebagai silent treatment.

Komunikasi itu sangat penting, terutama dalam nenyelesaikan sebuah masalah.

Baca Juga: Segudang Manfaat Sayuran Hijau bagi Kesehatan

Jangan biarkan diri anda terlalu lama untuk berdiam karena hal tersebut bisa menyebabkan timbulnya masalah baru.

Terlebih dalam sebuah hubungan, untuk menyelesaikan sebuah masalah atau konflik yang terjadi, peran komunikasi antara kedua pasangan sangat diperlukan agar dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi.

Dilansir dari laman hello sehat, dijelaskan silent treatment merupakan sikap seseorang untuk memilih diam ketika berhadapan dengan konflik.

Tidak selalu dalam hubungan asmara, tindakan ini juga bisa diterima dari teman, keluarga, bahkan teman kerja. 

Ketika seseorang sudah tidak sanggup lagi untuk menghadapi masalah yang dihadapinya, tindakan silent treatment ini lah yang biasa dilakukan.

Akan tetapi, kekerasan emosional dapat terjadi apabila silent treatment digunakan untuk memanipulasi dan juga mengontrol orang lain.

Seseorang yang mengalami perlakuan ini, memungkinkan orang tersebut untuk berfikir bahwa dia telah melakukan sebuah kesalahan dan merasa hal tersebut merupakan hukuman baginya. Makan sangat disarankan untuk menghindari perilaku yang satu ini.

Baca Juga: 6 Ciri-ciri Pria yang Berkualitas dan Para Laki-laki Harus Mengetahui Hal Ini

Dan perlu juga untuk kita ketahui bahwa, silent treatment tidak hanya terjadi pada pembicara secara langsung akan tetapi bisa juga dengan mengabaikan pesan atau juga dengan sengaja tidak mengangkat telepon.

Silent treatment juga tidak hanya diterima oleh orang dewasa saja, akan tetapi pada anak-anak. Salah satu contohnya adalah seorang anak yang yang melakukan kesalahan kemudian anak tersebut didiamkan oleh orang tuanya dengan tujuan anak tersebut dapat menyadari kesalahannya.

Seseorang yang melakukan silent treatment bukanlah tanpa sebab, biasanya tindakan ini dilakukan untuk menghindari suatu konflik.

Akan tetapi ada juga sebagian orang menggunakan silent untuk menghukum seseorang, agar orang tersebut sadar akan kesalah yang dilakukan dan berharap orang tersebut tidak melakukannya lagi.

Silent Treatment memberikan dampak negatif secara emosial. Selain itu ada juga dampak umunya seperti rusaknya kepercayaan, munculnya kebencian, perasaan dikucilkan, keintiman yang berkurang, serta self-esteem rendah.

Tidak hanya memberikan dampak pada psikologis, silent treatment juga berdampak pada fisik seseorang, seperti perubahan berat badan, gangguan tidur, dan peningkatan tekanan darah.

“Sebuah penelitian yang dilakukan jurnal “Frontiers in Evolutionary Neuroscience menemukan bahwa konteks cingulate anterior, bagian otak yang mencatat rasa sakit, bekerja lebih keras saat mendapatkan silent treatment.”

Baca Juga: 5 Tanda Menjadi Wanita yang Berkelas dan Perempuan Harus Memperhatikan Ini

Sangat tidak disarankan jika dalam sebuah hubungan terjadi silent treatment, karena hal tersebut akan mengarah pada hubungan yang toksik. Untuk menghindari hal tersebut sangat perlu adanya ketebukaan jika terjadi suatu masalah pada suatu hubungan, tujuanya agar masalah yang terjadi dapat terselesaikan bersama-sama.

Bagi anda yang sulit dalam mengatasi kondisi mental akibat dampak silent treatment, mungkin sangat perlu untuk anda konseking ke psikologi.***

Penulis: Nurul Faeda, Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Yogyakarta.

Editor: Ahmad Amnan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x