2023 Tahun Politik, Menag Yaqut Ingatkan Jajarannya terkait Bahaya Politisasi Agama

2 Januari 2023, 18:09 WIB
2023 Tahun Politik, Menag Yaqut Ingatkan Jajarannya terkait Bahaya Politisasi Agama /kemenag/

NASIONAL - 2023 Tahun Politik, Menag Yaqut Ingatkan Jajarannya terkait Bahaya Politisasi Agama.

Tahun 2023 telah tiba. Pesta demokrasi akan datang di tahun 2024. Makanya, 2023 disebut tahun politik dimana semua peserta Pemilu 2024 menyiapkan diri sambut demokrasi. 

Karena itu, agama sangat rawan dijadikan komoditas. Politisasi agama sangat membahayakan karena bisa merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Juga: 31 Desember 2009, Detik-detik Pemakaman Gus Dur Dihadiri Jutaan Manusia Indonesia 

Karena itu, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk menjaga kondusivitas di wilayahnya masing-masing.

Hal ini dilakukan berkaitan situasi politik yang diindikasikan akan semakin memanas di tahun 2023.

Gus Yaqut, sapaan akrab Menteri Agama Yaqut Cholis Qoumas, mengingatkan ASN Kementerian Agama bahwa agama seringkali dijadikan sebagai instrumen dalam kontestasi politik.

Hal seperti ini harus diantisipasi dini dan jangan dibiarkan agar tidak menjadi benih konflik dan memecah belah keamanan bangsa.

Karena itu, Gus Yaqut meminta para pejabat Kemenag, pusat dan daerah, perlu melakukan Langkah mitigasi dan antisipasi dini.

“Saya mengingatkan kembali, 2023 sudah menjadi tahun yang diindikasikan tahun politik yang penuh kerawanan, terutama penggunaan agama sebagi instrument politik," tegas Menag yang juga sering disebut Gus Men, dikutip dari laman kemenag.

Baca Juga: Silsilah Nasab Gus Dur Sampai Rasulullah Dibenarkan Oleh Seorang Habib, Jalurnya Melalui Joko Tingkir!

Karena bahaya agama jadi instumen politik itu, Menag perintahkan untuk semua jajarannya agar mengantisipasinya.

"Karena itu, saya perintahkan untuk semua agar mengantisipasinya,” ungkapnya pada rapat kordinasi yang diikuti oleh para pejabat Kementerian Agama dari Para Eselon I, Kepala Kanwil Provinsi hingga para Kepala kantor Wilayah Kabupaten/Kota yang dilakukan secara Hybrid dari Kantor Kemenag Pusat, Jakarta, Senin, 2 Januari 2023.

Gus Yaqut memerintahkan para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi dan Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota agar lebih sering bersilaturahmi dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat, hingga ke lapisan yang paling bawah.

“Lebih sering silaturahmi ke tokoh masyarakat, bupati, gubernur, tokoh agama, pengurus rumah ibadah, kalo perlu ke RT dan RW untuk menghidari politisasi agama. Mau tidak mau, situasi politik ke depan Kemenag memiliki peran penting,” tegasnya.

“Kita perlu konsentrasi penuh untuk meminimalisir praktik politisasi agama,” ungkapnya.

Baca Juga: Cerita Singkat Gus Dur Saat Krisis Reformasi 1998, Kesaksian Zastrouw Al Ngatawi

Gus Men juga meminta para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) terlibat aktif dalam memberikan narasi-narasi positif guna menghindari konflik atas nama agama di tahun ini. “Libatkan dosen agar aktif membangun wacana yang positif tentang kebangsaan dan toleransi beragama,” jelasnya.

Terakhir, Gus Yaqut menginstruksikan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag untuk tidak mengeluarkan ujaran kebencian, baik di dunia maya maupun dunia nyata.

Gus Yaqut juga akan terus memantau secara rutin agar semua tetap kondusif dan tak memicu konflik.***

Editor: Ahmad Syaefudin

Tags

Terkini

Terpopuler