Seribu Retorika Tak Bermakna Dibanding Satu Perbuatan yang Bermanfaat

18 Agustus 2023, 06:27 WIB
Seribu Retorika Tak Bermakna Dibanding Satu Perbuatan yang Bermanfaat /kemenag/

JAKARTA - Seribu Retorika Tak Bermakna Dibanding Satu Perbuatan yang Bermanfaat.

Keteladanan menjadi keniscayaan bagi perilaku kaum terpelajar. Karena ketaladanan menjadi wujud dari ilmu yang bermanfaat. 

Jangan asal bicara saja, karena ilmu yang tak diamalkan bagai pohon yang tak berbuah.

Baca Juga: Bukan hanya Shalat Tahajjud, Ada 4 Rahasia Agar Hati Tidak Gelisah Menurut Gus Baha 

Guru Besar UIN Sunan Gunungdjati Bandung, Prof Muhammad Ali Ramdhani menegaskan bahwa keteladanan adalah menjadi contoh bagi yang lain. 

“Seribu retorika tidak bermakna dibanding satu perbuatan yang bermanfaat,” tegas tokoh kelahiran Garut ini. 

Menurutnya, dosen yang bertanggung jawab adalah dosen yang peduli terhadap kondisi mahasiswa, memiliki kelembutan hati dalam pembelajaran.

"Juga memiliki skill komunikasi yang baik, berkreasi dan berinovasi, siap berkolaborasi dan memiliki kompetensi yang mumpuni,” terang Kang Dhani, sapaan akrabnya.

Baca Juga: Hakikat Syirik Menurut Gus Baha, Aneh Kalau Ada Orang Sujud Kepada Selain Allah

Penegasan Kang Dhani disampaikan di hadapan 2.500 dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) yang mengikuti Short Course Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP).

Giat ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bersama Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.

Shortcourse dibuka Menteri Agama yang diwakili oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, di Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2023.

Kang Dhani meminta PKDP dijadikan wahana memperkuat profesionalitas dosen PTK.

“Dosen profesional adalah yang konsisten mengejawantahkan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama, yaitu integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan," katanya.

Menurut pria kelahiran Garut ini, integritas bermakna jujur terhadap segala hal yang termanifestasi dalam pikiran, lisan, dan perbuatan.

Profesional juga berarti bekerja sesuai dengan keahlian dan kompetensinya.

Baca Juga: Hidup Itu Dibikin Biasa-Biasa Saja, Gus Baha: Pura-Pura Khusyuk Malah Bahaya

Guru Besar UIN Sunan Gunungdjati Bandung ini juga menerangkan bahwa inovasi harus dipahami bahwa dosen harus mengkreasi hal-hal baru, tidak puas terhadap apa yang dihasilkan di masa lalu.

“Orang terpelajar adalah orang yang menatap masa lalu, tetapi orang yang belajar adalah orang yang menatap masa depan,” tegas Kang Dhani.

Di hadapan ribuan dosen pemula, Ramdhani menambahkan, inovasi juga berarti memberi solusi dan menemukan cara terbaik, mengisi ruang kosong atas problem-problem pendidikan dan pembelajaran.

Tentang makna tanggung jawab, Kang Dhani menguraikannya dengan “6C”, yaitu care (peduli), compassionate (kasihsayang), communication (komunikasi), courage (berani), collaboration (kolaborasi), dan competent (mampu).***

Editor: Amrullah

Tags

Terkini

Terpopuler