Harapan Besar Pesantren Sunan Kalijaga Gesikan atas Agenda R20 yang Digagas PBNU

- 22 Agustus 2022, 11:13 WIB
KH Beny Susanto Pengasuh Pesantren Sunan Kalijaga Gesikan
KH Beny Susanto Pengasuh Pesantren Sunan Kalijaga Gesikan /beritabantul.com/

BERITA BANTUL - Ada harapan besar Keluarga Pesantren Sunan Kalijaga Gesikan Bantul atas agenda R20 yang digagas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Pengasuh Pesantren Sunan Kalijaga Gesikan, KH Beny Susanto menjelaskan bahwa dunia saat ini sedang dilanda krisis multi dimensi akibat pandemi.

Ikhtiar pemulihan ekonomi inklusif, menurutnya, dilakukan secara berkelanjutan melalui kekuatan ekonomi-politik G20, walupun itu tidak ringan.

Baca Juga: Ragam Kegiatan Pesantren Sunan Kalijaga Gesikan Sambut HUT ke-77 RI

"Pasca pandemi covid-19, visi presidensi G20 recover together, recover strongger akan semakin bisa diwujudkan bila kekuatan negara tidak saling mengunci, menumbuhkan kerja sama multilateral dan peperangan Rusia-Ukraina berakhir," kata Kiai Beny.

Baginya, bantuan peralatan perang, senjata kepada salah satu pihak dan sanksi ekonomi-politik pada pihak lain jelas tidak akan menghentikan peperangan.

Kiai Beny juga memberikan apresiasi atas komitmen dan konsistensi Presiden Joko Widodo pada politik luar negeri yang bebas aktif, berupaya menciptakan perdamaian dunia akan terus mendapatkan dukungan kekuatan langit.

"Kepemimpinan, presidensi G20 Indonesia sejak akhir 2021 sampai puncak KTT pimpinan G20 (15-17 November 2022) menghadapi ujian berat," katanya kepada BeritaBantul.com, 22 Agustus 2022.

Baca Juga: Gus Dur Ngaji Hikam Kepada Waliyullah Mbah Dalhar Watucongol Gunungpring

Menurutnya, menuruti kemauan AS dan sekutunya yang menolak kehadiran Rusia pada KTT G20 jelas bukan lagi G20, tetapi menjadi G19 karena ada hak keanggotaan Rusia.

"Keberanian mengunjungi Kiev Ukraina dan Maskow Rusia untuk menghentikan perang, mendorong dialog/diplomasi pada situasi darurat akan berlanjut ke depan," tegasnya.

Kiai Beny merasa bersyukur karena pemerintah memberikan kepercayaan kepada PBNU, bertepatan dengan momentum 100 tahun kelahiran, untuk menyelenggarakan R20 dan konferensi internasional fiqh peradaban sebagai side event G20.

Kiai Beny memandang bahwa sejarah G20-Government of Twenty yang beranggotakan 19 negara dan satu wilayah ditujukan untuk memastikan dunia keluar dari krisis.

19 negara dan satu wilayah itu adalah Argentina, Australia, Brazil, Kanada, RRT, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

"Juga untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat dan berkelanjutan," tegasnya.

Baca Juga: 2 Tahun Belajar di Tegalrejo, Gus Dur Dapat Ilmu Kelas Tinggi dari KH Chudlori

Di samping itu, lanjutnya, R20 (Religion of Twenty), muktamar internasional agama-agama direncanakan akan dihadiri antara lain Sekjen Liga Muslim Dunia Syeikh Muhammad Al-Issa, Tahta Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus dan Grand Syeikh Al-Azhar Syeikh Ahmad Thayyeb serta berbagai pemimpin agama dunia yang lain.

"R20 diorientasikan agar agama-agama terus berkontribusi dalam mencari solusi kemanusiaan dan peradaban, tidak menjadi bagian persoalan," tegasnya.

Oleh karena itu, katanya, keluarga Pesantren Sunan Kalijaga Gesikan dengan segala kerendahan hati dan penuh hormat kepada seluruh warga bangsa mengajak untuk terus melangitkan doa, memohon agar langkah perdamaian Rusia-Ukraina, agenda G20 dan R20 dimudahkan.

"Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan berkah untuk bangsa Indonesia serta seluruh alam," tegasnya.***

 

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah