Gus Dur Memaknai Hadits 'Tuntutlah Ilmu Walau ke Negeri China'

- 13 Februari 2022, 12:04 WIB
Gus Dur dan Makna Belajar ke China
Gus Dur dan Makna Belajar ke China /facebook/udin/

BERITA BANTUL - KH Abdurrahman Wahid, akrab disapa Gus Dur, sosok tokoh Indonesia yang dikenal cerdas. Sebelum jadi Presiden RI ke-4, Gus Dur sudah biasa keliling dunia, karena diminta bicara dalam forum-forum penting dunia, khususnya dalam hal sosial keagamaan. 

Gus Dur bisa bicara dengan beragam khalayak, mulai akademisi dunia, pejabat tinggi, sampai warga kelas paling bawah. Retorika Gus Dur memang unik, keren, dan berkarakter. 

Salah satu yang pernah menjadi perhatian Gus Dur adalah ketika memaknai hadits Nabi 'carilah ilmu sampai ke negeri China'. 

Baca Juga: Humor Gus Dur, Copet Tertangkap di Terminal Joyoboyo, Ternyata Punya Kartu NU, Terjadilah Dialog Lucu

Penjelasan Gus Dur itu disampaikan pada tahun 2003 saat mengisi pengajian Maulid Nabi Muhammad di Gresik Jawa Timur. Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari video di fanpage Ngaji Online, Gus Dur hadir langsung dalam acara dan juga dihadiri para kyai dan masyarakat luas. 

Awalnya, Gus Dur menjelaskan surat Ar-Rahman ayat 33.  

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

“Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.”(QS. Ar-Rahman ayat 33).

"Kalau ada kata yang salah, nanti ada Kyai Sholeh yang membenarkan," kata Gus Dur sambil tertawa.

Gus Dur menegaskan, jin dan manusia kalau ingin menembus jagat ini, maka silahkan saja. Terserah kamu. Tapi kamu tidak akan bisa menembus jagat ini kecuali tanpa pertolongan Allah. 

"Dulu itu, kita ini sesama di bumi saja melihat jarak antar daerah saja terasa sangat jauh. Karena dulu naik kuda, naik onta, bahkan jalan kaki," kata Gus Dur. 

Baca Juga: Humor Gus Dur yang Membuat Pak Harto Takluk, Kyai Pelosok Kampung Jadi Saksi Tawa Ngakak

Bagi Gus Dur, segala sesuatu harus dilaksanakan melalui keahlian, melalui pengetahuan, melalui teknologi. 

Karena itu, Nabi juga bersabda,

إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ 

"Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (HR. Bukhari).

"Kalau perkara diserahkan kepada bukan ahlinya, tunggulah kiamat. Tidak ada perubahan, tidak bisa membereskan masalah," tegas Gus Dur. 

bagi Gus Dur, Islam memang sangat menekankan pengetahuan dan teknologi. Istilahnya profesional. 

"Jadi ini cara memaknai Maulid Nabi dengan pendekatan sains dan teknologi," lanjutnya.

Makna Hadits 'Tuntutlah Ilmu, walau ke negeri China'  

Setelah menjelaskan di atas, Gus Dur melanjutkan kaitan keahlian dengan hadits berikut ini. 

اُطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ

Uthlub al-‘ilm walau bi ash-shin.

Artinya: “Tuntutlah Ilmu, walau ke negeri China”.

Bagaimana Gus Dur memaknai hadits ini? Simak berikut ini.

Baca Juga: Kisah Bupati Menguji Kewalian Syaikhona Kholil Bangkalan, Cerita Gus Muwafiq dari Gus Dur

"Carilah ilmu sampai ke negeri china. Padahal, negeri china saat itu belum ada Islamnya pada saat Nabi berkata seperti itu," kata Gus Dur. 

Apa artinya itu? Artinya, lanjut Gus Dur, carilah ilmu pada negeri yang bukan milik Islam.

"Ayo coba, maknanya, pelajari ilmu lain. Artinya, jangan hanya mempelajari fiqih, tafsir, dan ilmu agama lainnya, tapi juga ilmu lain seperti teknologi dan ilmu lainnya. Karena itu juga penting," pungkas Gus Dur.

Gus Dur mengajak umat Islam untuk belajar secara tuntas, sehingga mampu memberikan manfaat luas kepada semua umat manusia.

Demikian Gus Dur memaknai hadits tentang China itu, semoga bermanfaat.***

Editor: Muhammadun

Sumber: YouTube Ngaji Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x