Contoh Teks Pidato tentang Halal Bihalal di Sekolah, Singkat dan Mudah Dipahami Siapa Saja

9 Mei 2022, 08:35 WIB
Halal Bihalal di MI Sabilillah Lamongan /mius.sch.id/

BERITA BANTUL - Momentum halal bihalal dalam lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah / 2022 Masehi dapat dijadikan sarana menguatkan persaudaraan antar sesama.

Terlebih di lingkungan sekolah, rasa persaudaraan sangat penting untuk menjaga ruh pendidikan, khususnya antara guru dan murid. 

Maka, sangat tepat sekolah melaksanakan acara halal bihalal yang diikuti semua elemen sekolah di dalamnya. 

Baca Juga: Contoh Ikrar Halal Bihalal Terbaru 2022 di Sekolah, Singkat dan Mudah Dipahami

Saat acara halal bihalal, seyogyanya ada perwakilan siswa/siswi yang maju ke depan untuk membacakan ikrar halal bihalal yang ditujukan untuk bapak/ibu guru dan karyawan sekolah. 

Dengan adanya pembacaan ikrar, maka siswa bisa memetik pelajaran penting saat halal bihalal, khususnya terkait etika murid terhadap guru/orang tua. 

Di samping itu, sebaiknya kepala sekolah atau bapak/ibu guru ada yang memberikan penjelasan terkait halal bihalal dan makna silaturrahim, sehingga memberi tambahan ilmu kepada yang hadir. 

Berikut ini contoh pidato tentang halal bihalal yang bisa disampaikan saat di sekolah.

Baca Juga: Contoh Teks Ikrar Halal Bihalal Khusus di Sekolah Pakai Bahasa Jawa Terbaru 2022

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Hadirin sekalian yang dirahmati Allah SWT. 

Marilah kita haturkan puji dan syukur kepada Allah SWT, semoga nikmat dan karunia-Nya yang terus hadir kepada kita memberi keberkahan hidup sepanjang masa. 

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya menuju hidayah berupa iman yang akan jadi bekal di hari kiamat kelak. Amin. 

Selanjutnya, dalam momentum lebaran idul fitri 1443 Hijriyah/2022 M saat ini, marilah kita tengok makna dan hikmah halal bihalal yang sangat baik.  

Halal bihalal punya makna yang mendalam. Secara bahasa, seorang akan memahami tujuan menyambung apa-apa yang tadinya putus menjadi tersambung kembali.

Hal ini dimungkinkan jika para pelaku menginginkan halal bihalal sebagai instrumen silaturahim untuk saling maaf-memaafkan sehingga seseorang menemukan hakikat Idul Fitri. 

Adapun maksud dan tujuan tradisi halal bihalal adalah sesuai hadits Nabi SAW sebagai berikut:

إِذَا الْتَقَيَا فَتَصَافَحَا تَحَاتَتْ ذُنُوْبُهُمَا 

Artinya: “Sesungguhnya apabila dua orang islam bertemu kemudian bersalaman maka gugurlah dosa dari keduanya.”

 مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَا 

Artinya: “Tidak ada dua orang muslim yang bertemu kemudian bersalaman kecuali dosa keduanya diampuni oleh Allah swt sebelum mereka berpisah.” (HR. Tirmidzi). 

Dalam tinjauan Qur’ani, menurut Prof Quraish Shihab, halal yang diperhatikan adalah halal yang thayyib, yang baik lagi menyenangkan.

Dengan kata lain, Al-Qur’an menuntut agar setiap aktivitas yang dilakukan oleh setiap Muslim merupakan sesuatu yang baik dan menyenangkan bagi semua pihak.

Inilah yang menjadi sebab mengapa Al-Qur’an tidak hanya menuntut seseorang untuk memaafkan orang lain, tetapi juga lebih dari itu yakni berbuat baik terhadap orang yang pernah melakukan kesalahan kepadanya.

Dari sini, halal bihalal menuntut pelaku yang terlibat di dalamnya agar menyambung hubungan yang putus, mewujudkan keharmonisan dari sebuah konflik, dan berbuat baik secara berkelanjutan.

Dengan ini, tradisi halal bihalal lebih dari sekadar saling memaafkan, tetapi mampu menciptakan kondisi di mana persatuan di antar-anak bangsa tercipta untuk masa depan bangsa dan negara.

Demikian makna penting halal bihalal, semoga bermanfaat. 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler