"Workshop juga sekaligus meng-upgrade kompetensi dan semangat guru-guru dalam menjalankan fungsi kependidikannya," tegas Gus Irfan yang juga wakil sekretaris PWNU DIY.
Lebih lanjut, Gus Irfan menyampaikan bahwa kegiatan workshop ini bagian dari kegiatan dalam rencana yang menggunakan dana Bantuan Afirmasi dari pemerintah.
"Selain workshop peningkatan kapasitas dan kompetensi guru, dana Bantuan Afirmasi digunakan juga untuk pengadaan perangkat digitalisasi madrasah, rehab ringan, pengadaan peralatan penunjang pembelajaran seperti alat peraga dan peralatan laboratorium IPA serta untuk pembangunan sarana sanitasi madrasah," tegasnya.
Baca Juga: Mengapa Gus Baha Sangat Cerdas dan Alim? Katanya Saya Itu Meniru Ilmunya Bapak
Sementara itu, Dr. Muqowim, M. Ag dalam materinya menyampaikan bahwa pembelajaran itu harus bermakna bagi siswa.
"Pembelajaran yang bermakna itu tidak saja materinya tersampaikan dengan strategi dan model-model pembelajaran yang tepat, tetapi nilai-nilai dalam materi tersebut harus mampu diinternalisasikan kepada siswa dengan sempurna," katanya.
Bagi Muqowim, secara umum seorang guru harus mampu membentuk karakter siswa dalam 4 H, yaitu Head (kecerdasan secara kognitif), Heart (kecerdasan secara afektif), Hand (kecerdasan psikomotor), dan Horee (kecerdasan manajemen emosional).
Dalam sesi praktek, Muqowim mengajak peserta untuk bersama-sama praktek model-model desain metode pembelajaran di kelas, diantaranya every one a teacher here, The power of two, Snow ball dan lain-lain.
Di sisi lain, wakil kepala bidang akademik MTs Al Furqon, Lizamah Ulfah, menjelaskan bahwa selama kegiatan ini, terlihat antusiasme para guru dalam mengikuti setiap materi yang disampaikan dan dipraktekkan.