Gus Hilmy Sebut 5 Hari Belajar di Madrasah Sebagai Kebijakan yang Tidak Membumi

- 4 Agustus 2023, 09:16 WIB
Gus Hilmy Sebut 5 Hari Belajar di Madrasah Sebagai Kebijakan yang Tidak Membumi
Gus Hilmy Sebut 5 Hari Belajar di Madrasah Sebagai Kebijakan yang Tidak Membumi /beritabantul/

"Nanti yang swasta sama pondok pesantren terserah. Nggak bisa itu. Nanti gurunya pasti iri dengan guru ASN, siswanya juga begitu. Jadi standarnya jangan dibuat parsial," katanya.

Tapi harus menyadari, lanjutnya, bahwa kebijakan pemerintah itu bisa merambah ke semua komponen.

"Itu yang akan jadi pedoman masyarakat. Apalagi dampaknya akan sangat besar, utamanya bagi madrasah diniyah,” ujar Gus Hilmy.

Bagi madrasah diniyah, menurut Gus Hilmy, akan tergusur karena penyelenggaraan pendidikannya mengambil waktu siang atau sore hari.

Sementara kebijakan 5 hari kerja akan mengambil waktu tersebut. Hal ini justru akan merugikan murid.

“Ini kan artinya menjadikan pelajaran agama atau pendidikan moral itu jadi pelajaran nomor dua, bukan utama. Itu masalahnya," tegasnya.

"Jadi jangan berharap dengan sekolah 5 hari, anak tambah pintar agama atau mengerti pelajaran moral, tapi malah bisa jadi tidak tahu sama sekali, sebab tidak ada lagi peluang bagi anak untuk sekolah di madrasah diniyah,” lanjutnya.

Dampak lainnya menurut Gus Hilmy adalah kurangnya pendidikan agama akan menyebabkan dekadensi moral.

Di Yogyakarta sendiri, baginya, banyak ditemukan masalah-masalah yang melibatkan remaja atau pelajar.

Sejauh ini, pemerintah belum memiliki rumusan yang jelas untuk menyelesaikan persoalan ini. Untuk itu, menurut Gus Hilmy, madrasah diniyah menjadi salah satu solusinya.

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x