Network
BERITA BANTUL - Keluarga semestinya dibangun dengan kesalingan. Saling mengerti, saling memahami, dan saling membantu. Tapi jangan sampai saling bermusuhan.
Kondisi keluarga tentu saja ada konflik, bahkan bisa sampai pertengkaran yang cukup serius. Apa saja bisa terjadi, maka cinta harus selalu dipupuk sebaik mungkin.
Bagaimanapun, cinta pasangan suami istri jangan sampai putus.
Baca Juga: 4 Hal yang Sering Membuat Istri Galau, Suami Harus Tahu, Nomor 4 Bahaya
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB, dijelaskan saat istri selalu melawan, marah, bahkan menghardik suami, apakah hal tersebut termasuk penghalang nafkah?
Istri yang suka marah dan melawan, juga menolak diajak bercinta tanpa alasan yang logis, apakah masih mendapatkan nafkah?
Pertanyaan-pertanyaan masih terkait dengan masalah nusyuz, purek dalam bahasa Jawa.
Dijelaskan beberapa keterangan berikut.
Pertama, istri yang selalu melawan atau berkata-kata kasar seperti suka misuh pada suami kalau masih mau diajak bercumbu rayu (istimta') maka tidak dikatakan nusyuz, tapi si istri tersebut berdosa dan dia tetap berhak dapat nafkah.
Kedua, istri yang misuh-misuh tidak termasuk nusyuz tapi berdosa karena hal itu termasuk maksiat.
Baca Juga: 7 Cara Raih Keluarga Bahagia Sejahtera, Nomor 4 Sangat Penting Agar Suami-Istri Tidak Mudah Marah
Ketiga, yang menyebabkan gugurnya nafkah adalah nusyuznya istri.
Penjelasan tersebut ada dalam Kitab Raudlatut Thalibin juz 3 halaman 75.
.فرع : فيما تصير به ناشزة فمنه الخروج من المسكن والإمتناع من مساكنته ومنع الإستمتاع بحيث يحتاج في ردها الى الطاعة الى تعب ولا أثر لامتناع الدلال وليس من النشوز الشتم وبذاء اللسان لكنها تأثم بإيذائه وتستحق التأديب. روضة الطالبين ٣/٧٥
