Network
BERITA BANTUL - Usai tragedi Karbala, Sayyidah Zainab dan keluarga Nabi digiring pasukan Yazid dengan rantai dari Kufah ke Syam.
Tragedi Karbala yang kelam itu menyebabkan terbunuhnya Sayyidina Husein yang juga terpenggal kepalanya oleh pasuka Yazid bin Muawiyah.
Sayyidah Zainab menjadi saksinya, bahkan kemudian digiring dengan rantai. Menyedihkan dan menyesakkan hati semua umat Islam.
Baca Juga: Bukan Sebatas Jalur Laki-laki, Nasab Perempuan Juga Termasuk Keluarga Nabi Kata Syekh Yusri Mesir
Menurut Syekh Yusri Mesir, Sayyidah Zainab diangkat derajatnya oleh Allah SWT karena ketegaran jiwanya dalam menjaga tauhid di tengah kesedihan dan kegetiran yang dahsyat.
"Mengingat beliau, meringankan apa yang kamu derita dari lahir sampai kamu mati," tegas Syekh Yusri.
Menurutnya, Sayyidah Zainab mengalami semua penderitaan dunia, tapi beliau tidak pernah goyah.
"Beliaulah lambang 'tsabaat' (kekokohan) ketika tertimpa musibah," tegasnya.
Oleh karena itu, Allah SWT mengangkat derajat beliau dan membesarkan peringatan beliau, juga meletakkan cinta pada beliau di hati para hamba.
Baca Juga: LANGIT IKUT MENANGIS, Perkataan Terakhir Sayyidah Zainab Saat Kepala Sayyidina Husein Terpenggal
Dijelaskan, Sayyidah Zainab lahir pada tahun ke-5 hijriah setelah kelahiran Sayyidina al-Muhassan yang lahir setelah Sayyidina al Husein.
Sayyiduna al-Muhassan meninggal waktu kecil, ada juga riwayat yang mengatakan meninggal dalam keadaan keguguran.
Jadi, Sayyidah Zainab merupakan anak ke-4 dari Sayyidah Fatimah Azzahra, setelah itu baru lahir Umm Kultsum.
Jadi Sayyidah Fatimah punya 5 anak: Sayyiduna al-Hasan, Husain, al-Muhassan, Zainab dan Umm Kultsum.
Kamu bayangkan, Sayyidah Zainab yang jadi saksi atas wafat sang kakek Nabi Muhammad SAW, setelahnya 6 bulan kemudian meninggal sang ibu, Sayyidah Fatimah.
Baca Juga: Kilatan Pedang Sayyidina Ali Bubarkan Komplotan Kafir Quraisy Saat Menghalanginya Hijrah ke Madinah
Sayyidah zainab juga jadi saksi pembunuhan sang ayah, saksi pembunuhan saudaranya al-Hasan yang diracun.
Juga menghadiri jadi saksi kejadian Karbala saat saudaranya al-Husain dan putra-putranya, juga putra-putra al-Hasan disembelih di depan mata beliau, sejumlah 120 orang.
Sayyidah zainab mengalami musibah yang banyak, dalam semuanya. Maka, beliau melambangkan kekokohan, keimanan dan kepercayaan pada Allah SWT.
Jika kamu mengalami musibah, ingatlah Beliau. Bandingkan musibahmu dengan musibah beliau.
Sampai beliau dijuluki di masanya sebagai 'Umm al-mashaaib' (ibu berbagai musibah).
Satu saja musibah yang menimpa Sayyidah Zainab dialami olehmu, cukup untuk hidup yang penuh penderitaan seumur hidup.
Baca Juga: 3 Sosok Zainab Putri Sayyidina Ali, yang Wafat di Mesir Jadi Saksi Kasus Karbala
Sementara beliau mengalami semua musibah. Beliaulah salah seorang yang sabar dan menyerahkan semua pada Allah.
Beliau juga digiring dengan ranta setelah peristiwa Karbala dari Kufah ke Syam bersama putri-putri ahli al-Bait (keluarga Nabi).
Setelah hidup mereka yang asalnya dipingit dan dijaga baik-baik dalam rumah, lalu dirantai karena politik, cinta dunia, pertikaian.
Jika kamu ingin membenci dunia dan kedudukan, ingatlah sirah ahli al-bait (sejarah keluarga Nabi).
Kedudukan dan dunialah yang menyebabkan berbagai musibah itu.
Jadi, ingatlah musibah-musibah yang menimpa ahli al-bait; agar semua musibah yang menimpamu menjadi ringan.
Melihat Allah dalam semuanya agar dibangkitkan bersama orang-orang yang sabar dengan qadha dan qadr-Nya.
Keterangan tersebut dikutip dari catatan Hilma Rosyida Ahmad Mesir di facebook pribadinya yang diunggah pada 30 April 2017.***
