4 Rahasia Masjid Suciati Saliman Sleman, Berawal dari Mimpi Pendiri di Masjid Nabawi

15 Maret 2022, 10:26 WIB
4 Rahasia Masjid Suciati Saliman, Berawal dari Mimpi Pendiri di Masjid Nabawi /kolase facebook/masjidsuciatisaliman/

BERITA BANTUL – Jika melintas di Jl. Gito Gati, Pandowoharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Anda akan menjumpai masjid megah berwarna krem keemasan.

Masjid itu dibangun dengan gaya arsitektur Timur Tengah bernuansa khas Jawa. Banyak orang menyebut mirip Masjid Nabawi, yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah.

Benar, itulah Masjid Suciati Saliman (MSS). Masjid unik yang dibangun oleh almarhumah Ibu Hj. Suciati Saliman, seorang pedagang ayam di Yogyakarta.

Baca Juga: Rahasia Suciati Saliman Bangun Masjid Megah Mirip Nabawi di Madinah

Dikutip beritabantul.com dari kanal Youtube UG Production, masjid yang diresmikan pada 13 Mei 2018 ini pembangunannya memang terinspirasi dari desain Masjid Nabawi di Madinah.

“Ibu Hj. Suciati Saliman, seorang ibu yang bercita-cita ingin membangun sebuah masjid mirip Masjid Nabawi di Madinah,” katannya dalam video tersebut.

Berkut ini 4 keisitimewaan Masjid Suciati Saliman yang bangun oleh almarhuman Hj. Suciati Saliman.

Baca Juga: Kabar Duka, Pendiri Masjid Suciati Saliman Sleman Meninggal Dunia

1. Kagum terhadap Masjid Nabawi saat Ibadah Umrah.

Pembangunan Masjid Suciati Saliman dilatarbelakangi oleh kekaguman Ibu Hj. Suciati terhadap Masjid Nabawi saat menunaikan ibadah umroh pada tahun 1995 lalu.

Ibu Hj. Suciati dulunya hanya menjadi pedagam ayam kecil di Pasar Terban Yogyakarta. Akan tetapi, berkat ketekunan dan kegigihannya ia bisa mewujudkan berdirinya masjid megah 3 lantai tersebut.

Masjid Suciati Saliman dibangun dalam waktu kurang lebih 3 tahun. Peletakan batu pertama di mulai pada tanggal 2 Agustus 2015 dan diresmikan pada tanggal 13 Mei 2018.

Baca Juga: Doa Lancar Bangun Rumah, Masjid, dan Lainnya, Amalkan 2 Ayat Terakhir Surat Yasin, Khasiatnya Dahsyat

2. Falsafah hidup urip iku urup.

Sejak kecil Ibu Hj. Suciati memiliki falsafah hidup, urip iku urup. Artinya hidup itu sebisa mungkin memberi manfaat sebanyak-banyaknya kepada orang lain.

“Ibu Suciati memiliki falsfah atau semboyan hidup, urip iku urup. Artinya, hidup harus memberi manfaat kepada orang lain,” ujarnya dalam video.

Dengan falsafah hidup itulah, Ibu Hj. Suciati membangun masjid agar bisa memberikan banyak manfaat kepada masyarakat muslim.

Baca Juga: Anak Cerdas Sukses dan Patuh Orang Tua, Amalkan Doa Kyai Abdul Ghofur Sunan Drajat

3. Menampung 1.000 jamaah dan ada ruang bawah tanah.

Merujuk jurnal yang ditulis Alfi Wahyu Zahara, dkk, Filantropi Islam dan Pengelolaan di Masjid Suciati Saliman Sleman Yogyakarta di tahun 2021, masjid dibangun di lahan seluas 1.716 m2.

Dengan lahan seluas itu dan dibangun tiga lantai serta dilengkapi satu ruang bawah tanah, Masjid Suciati Saliman bisa menampung sekitar 1.000 jemaah.

Di lantai satu digunakan untuk aula serba guna. Lantai dua dan tiga digunakan sebagai tempat shalat jemaah. Sedangkan ruangan paling bawah digunakan untuk menyimpan peralatan kegiatan masjid.

Selain itu, untuk memfasilitasi jamaah disabilitas maupun lansia, Masjid Suciati juga dilengkapi dengan lift, sehingga mempermudah menuju lantai 2 atau 3 untuk shalat.

Baca Juga: Dahsyatnya Baca Yasin 41 Kali, Cukup 1 Tujuan Saja, Ijazah Doa Kyai Ghofur Sunan Drajat

4. Terdapat ornamen berbentuk pintu masuk Ka’bah.

Ornamen-ornamen yang ada di dalam Masjid Suciati mirip dengan masjid Nabawi di Madinah. Itu bisa dilihat dari bentuk pilar, corak warna hitam putih yang menghiasi dinding bagian atas masjid.

Bahkan, di belakang mihrab terdapat ornamen berbentuk pintu masuk Ka’bah. Di lantai 3, di sebelah ruang shalat, terdapat ruangan cukup besar sebagai pusat kajian muslimah Ummu Sulaiman.

Selain megah, Secara fisik Masjid Suciati dan Nabawi memiliki warna senada. Terutama di bagian dalam kubah berbentuk cekungan berwarna emas dan biru muda mirip motif khas Timur Tengah.***

Editor: Ahmad Amnan

Tags

Terkini

Terpopuler