BERITA BANTUL - Dalam berkeluarga, Kiai Abdul Karim diberi karunia delapan anak, tapi ada satu anak yang meninggal dunia di Makkah.
Kiai Abdul Karim adalah pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur. Namanya harum, karena melahirkan ribuan ulama di berbagai penjuru Nusantara.
Anak laki-lakinya yang meninggal dunia di Makkah di saat sedang menimba ilmu kepada para ulama.
Baca Juga: Kisah Unik Pernikahan Kiai Abdul Karim Lirboyo, Jodoh Datang Lewat Mimpi
Kiai Abdul Karim dikenal ulama besar yang kehidupannya diwarnai berbagai sifat luhur sehingga banyak ulama menyatakan kekagumannya.
Dikutip dari buku 'Pesantren Lirboyo: Sejarah, Peristiwa, Fenomena dan Legenda', dijelaskan kekaguman para ulama kepada Kiai Abdul Karim.
Salah satu ulama yang juga sahabatnya, waliyullah KH. Ma'ruf Kedunglo menegaskan, Kiai Abdul Karim sebenarnya bertabiat keras, tapi penyabar.
Kiai Abdul Karim ilmunya biasa-biasa saja, tapi istiqamah serta zuhud yang luar biasa.
Baca Juga: Rahasia Doa Nabi Khidir Kepada Mbah Maimoen Zubair Sarang Saat Ngaji di Lirboyo
Karena zuhudnya itu, Kiai Abdul Karim sama sekali tidak kenal uang. Pengakuan Kiai Ma'ruf Kedonglo ini dikisahkan Kiai Mahrus Aly Lirboyo.
Bahkan menurut kisah KH. Abdul Aziz Manshur, rumah beliau pernah hampir roboh karena rusak berat, namun beliau diam saja hingga Ibu Nyai yang memperbaiki.
Dijelaskan juga, Kiai Abdul Karim mempunyai delapan keturunan. Enam perempuan dan dua laki-laki.
Kedua keturunan laki-laki ini meninggal semenjak masih muda. Kedelapan anak Kiai Abdul Karim adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Zuhud Mbah Abdul Karim Lirboyo, Tidak Tahu Nominal Uang, Tidak Pernah Lihat Jumlah Salam Tempel
1. Nyai Hannah yamg menikah dengan KH. Abdullah.
2. Nawawi (meninggal dunia saat menimba ilmu di Makkah).
3. Nyai Hj Salamah yang menikah dengan KH. Manshur Anwar Paculgowang.
4. Abdullah (meninggal sewaktu masih muda).
5. Nyai Hj. Aisyah yang menikah dengan KH. Jauhari.
6. Nyai Maryam yang menikah dengan KH. Marzuqi Dahlan (Penerus PP. Lirboyo).
7. Nyai Hj. Zainab yang menikah dengan KH. Mahrus Aly (Penerus PP. Lirboyo).
8. Nyai Hj. Qomariyah yang menikah dengan KH. Zaini, setelah KH. Zaini wafat, beliau dinikah oleh KH. Marzuqi Dahlan yang saat itu sudah berstatus duda.
Baca Juga: Preman Paling Ditakuti di Jawa Timur Datangi Gus Maksum Lirboyo, Tiba-tiba Ini yang Terjadi
Kisah Kiai Abdul Karim Lirboyo penuh kegetiran. Memulai segalanya dari bawah hingga mampu meletakkan tonggak sejarah pesantren yang luar biasa.
Mbah Karim juga menciptakan generasi penerus yang kini melanjutkan estafet perjuangan Mbah Karim dalam mendidik santri.
Yang lebih tak ternilai lagi, Mbah Karim telah mampu menorehkan sebuah nama besar, yaitu Pondok Pesantren Lirboyo dalam dunia pendidikan.
Tiap hari ribuan santri menimba ilmu dan sejuta hikmah di dalamnya.***