Mimpi Dimarahi Sayyidina Husein Cucu Rasulullah, Ulama Ini Rasakan Kejadian yang Dahsyat

19 Juli 2022, 22:13 WIB
Ulama Mesir mimpi bertemu Imam Sayyidina Husein, tapi malah kena marah /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Mimpi dimarahi Sayyidina Husein Cucu Rasulullah, ulama ini rasakan kejadian yang dahsyat.

Mimpi bertemu Sayyidina Husein ini dialami ulama besar Mesir yang kemudian mengalami kejadian sangat dahsyat. 

Sayyidina Husein cucu Rasulullah adalah pejuang yang luar biasa yang masyhur syahidnya dalam tragedi Karbala. 

Baca Juga: Rahasia Warga Mesir Sangat Mencintai Sayyidah Zainab Cucu Rasulullah

Kisah ini bersumber dari Syekh Ali Jum'ah Mesir. Kisah tentang gurunya di Masjid Al Azhar yang bernama Syekh Muhammad Isma'il al Hamdani.

Berikut ini cerita Syekh Ali Jum'ah yang membuat siapa saja termenung karenanya.

Syekh Muhammad Isma'il al Hamdanii dulu duduk mengajar di samping ruwaq al-Atraak, beliau ini punya banyak karomah.

Suatu hari, beliau berkata padaku (Syekh Ali Jum'ah-red):

"Demi Allaah, wahai Syekh Ali – beliau selalu memanggilku dengan sebutan 'Syekh Ali' padahal saat itu ku masih kecil – aku tidak membaca al Qur'an semenjak 50 tahun.

Aku pun berkata pada beliau: 50 tahun?!

Baca Juga: Usai Tragedi Karbala, Sayyidah Zainab dan Keluarga Nabi Digiring dengan Rantai dari Kufah ke Syam

Beliau berkata: Seorang anak menyetor surah al-Baqarah, yang lain menyetor surah Ali 'Imraan, yang lain menyetor surah al-Maidah. Jadi tiap 3 hari, aku khatam mendengar dari yang menyetor hafalannya padaku.

Kemudian Beliau berkata: Seluruh al Qur'an itu seperti satu baris di depan mataku, coba kamu uji dan tanyai aku berapa jumlah kata 'Aziizun hakiim', akan aku sebutkan jumlahnya dan di mana saja.

Tapi karena adab (kesopanan), aku - Syekh Ali - tidak melakukan hal yang diminta.

Beliau berkata lagi: Mau ku ceritakan suatu hikayah (cerita)?

Kukatakan pada beliau: Silahkan.

Syekh Muhammad Isma'il al Hamdani kemudian mengisahkan kisah dahsyat terkait Sayyidina Husein cucu Rasulullah.

Baca Juga: 3 Sosok Zainab Putri Sayyidina Ali, yang Wafat di Mesir Jadi Saksi Kasus Karbala

Ketika aku sampai kota Cairo, aku merasakan kesempitan hidup, aku tidak punya sesuatu untuk dimakan, akhirnya aku pun meninggalkan al Qur'an dan menjadi pekerja bangunan.

Setelah 2 atau 3 tahun, Syekh Abd al 'Aziiz al-Sahhaar mengutus seseorang untuk memintaku untuk mendatangi beliau, tapi tidak aku datangi.

Aku berkata (pada diriku sendiri): 

“Apa yang diinginkan beliau? mungkin beliau ingin aku menghidupkan malam (menjadi pembaca al-Qur`an pada suatu acara di malam hari),

tapi aku sudah meninggalkan al-Qur'an dan meninggalkan para ahli al-Qur'an, aku tidak akan pergi, aku akan tetap dalam pekerjaanku; aku perlu makan 'isy (roti)”

Syekh mengutus kembali seseorang, sekali, kedua kalinya dan ketiga kalinya.

Aku pun pergi dan aku berkata (pada diriku): “Ku lihat apa yang diinginkan beliau dariku?”

Baca Juga: Sayyidah Zainab binti Ali, Cucu Rasulullah yang Cerdas dan Dermawan

Ketika Syekh membukakan pintunya, beliau memukul wajahku dengan tamparan yang membuat semua api (mungkin artinya nafsu) beterbangan.

Aku merasakan kenikmatan dalam hatiku dan rasa kesejukan di tulang belakang.

Beliau berkata padaku: “Haa” (maksudnya mungkin: “bagaimana?!”).

Ku katakan pada beliau:” Aku mendapat suatu kenikmatan, pukul aku sekali lagi”.

Beliau berkata padaku: “Wahai anakku, aku tidak ada keinginan memukulmu, tetapi Sayyiduna al-Husein mendatangiku di mimpi dan berkata padaku:

“Panggil anak ini dan pukul dia, supaya tahu 'maqaam'nya (kedudukannya) dan kembali ke al-Qur'an."

Jadi wahai anakku, aku tidak ada kaitan apa-apa.

Aku katakan (kepada beliau Sayyidina Husein): "aku akan panggil dan pukul dia…"

Baca Juga: Rahasia Tangisan Terakhir Sayyidina Husein Saat Melihat 3 Ribu Tentara Musuh dalam Tragedi Karbala

Sayyiduna Husein datang untuk kedua, ketiga dan keempat kalinya dan berkata: “Apabila tidak kamu datangkan dia dan mememukulnya, maka aku akan memukulmu”.

Usai menjelaskan kronologi tersebut, Syekh Muhammad Isma'il al Hamdani kemudian berkata kepada gurunya.

“Wahai Saddina asy-Syekh, aku sudah meninggalkan al-qiraaat dan al-Qur`an semenjak sekitar 2 tahun”.

"Wahai anakku, aku tidak ada urusan apa-apa, silahkan kami membicarakannya sendiri dengan Sayyidina al Husein," jawab Syekh Abd al 'Aziiz al-Sahhaar.

Kemudian Syekh al-Hamdanii berkata:

"Demi Allah, dalam keadaan pusing, aku pulang ke tempat tinggalku sambil berpegang pada dinding, tiba-tiba aku membaca ulang asy-Syaathibiyah (terdiri dari 1173 bait) sampai selesai aku tiba di rumah,

lalu aku berwudhu dan shalat dan keluar dari rumah sambil berpegang di dinding aku mengulang ath-Thaibah (terdiri dari lebih dari 1100 bait), aku mengulang kembali apa yang telah aku hafal.

Semenjak hari itu, al Qur'an tidak lepas dariku, dan sebenarnya aku tidak mampu melupakannya, selalu di depan mataku seperti satu baris."

Baca Juga: Ini Perkataan Terakhir Sayyidina Husein Cucu Rasulullah Sebelum Dipenggal Kepalanya

Itulah yang dirasakan Syekh Muhammad Isma'il al Hamdani usai mendapat titah dari gurunya, yakni Syekh Abd al 'Aziiz al-Sahhaar yang mimpi bertemu Sayyidina Husein cucu Rasulullah SAW.

Para ulama Mesir meyakini bahwa makam Sayyidina Husein berada di Mesir dan selalu dikunjungi ribuan peziarah dari berbagai penjuru dunia Islam. 

Keterangan tersebut dikutip dari catatan Hilma Rosyida Ahmad Mesir di facebook pribadinya yang diunggah pada 17 April 2016.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler