Seperti Cepatnya Kilat, Abah Guru Sekumpul Datangi Jenazah Keturunan Rasulullah yang Disia-siakan Masyarakat

13 Januari 2023, 08:09 WIB
Seperti Cepatnya Kilat, Abah Guru Sekumpul Datangi Jenazah Keturunan Rasulullah yang Disia-siakan Masyarakat /facebook/adib/

TOKOH - Seperti Cepatnya Kilat, Abah Guru Sekumpul Datangi Jenazah Keturunan Rasulullah yang Disia-siakan Masyarakat.

Abah Guru Sekumpul punya rasa mahabbah (cinta) yang luar biasa kepada keturunan Rasulullah SAW sebagaimana ia begitu cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Kecintaan Abah Guru Sekumpul ditunjukkan dalam berbagai peristiwa yang sangat banyak, sehingga para habaib juga begitu mencintai Abah Guru Sekumpul.

Baca Juga: Cara Berbakti untuk Kedua Orang Tua, Doakan Saat Shalat dan Sujud Terakhir Kata Abah Guru Sekumpul

Kisah keturunan Rasulullah yang jenazahnya disia-siakan masyarakat menjadi peristiwa yang sangat memilukan, untung saja Abah Guru Sekumpul datang seperti cepatnya kilat. 

Karomah Abah Guru Sekumpul disaksikan langsung para keturunan Rasulullah dan masyarakat yang melihat saat itu. 

Masyarakat saat itu memang tidak sadar bahwa keturunan Rasulullah itu adalah waliyullah yang bersembunyi (mastur). 

Kisah ini bersumber dari Maulana Habib Husein Alaydrus dari Singa Mahakam. 

Dikisahkan, ada seorang keturunan Rasulullah atau sayyid yang setiap hari hanya duduk-duduk di tempat perjudian.

Sampai suatu saat, ajal datang menjemputnya. Orang-orang kampung tidak ada yang tahu siapa dia sebenarnya.

Baca Juga: Diserang untuk Dilukai dan Diakhiri Hidupnya, Karomah Abah Guru Sekumpul Mendadak Terlihat Nyata

Di saat wafatnya, hanya Istri dan anaknya yang menghadapi jenazahnya, tidak ada satu tetangga pun datang. Tidak ada satu pun tetangga yang mau memandikan, mengkafani, mensholatkan jenazahnya.

Sang istri menangis melihat keadaan suaminya, dia pun kemudian berdoa:

“Yaa Allah, bagaimana dengan jenazah suamiku, apakah aku buang ke sungai Mahakam ini atau aku biarkan sampai membusuk……!!! Engkau Yang Maha Luas Rahmat-Mu, berilah petunjuk…..!!!”

Doa istri sayyid itu menggetarkan langit. Akhirnya, seperti secepat kilat, tiba-tiba datang dan masuk seorang tampan tinggi pupawan mengucapkan salam.

“Assalamu’alaikum, Yaa Syarifah……!!!”

Tampak puluhan orang berjubah dan bersorban mengiringi di belakangnya.

“Wa’alaikum salam Warohmatullah……!!!”

Saat melihat Abah Guru Sekumpul, Si Syarifah tersentak kaget bukan main. Yang datang adalah ulama besar Kalimantan, Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Sekumpul.

“Kapan Pian ke sini, Guru, Kal-Tim dan Kal-Sel sangatlah jauh, apalagi kami di daerah Hulu Mahakam Kembang Janggut ini,” tanya syarifah.

“Allah Yang Memudahkan," jawab Abah Guru Sekumpul.

Baca Juga: Abah Guru Sekumpul Ungkap Rahasia Seluruh Badan Habib Neon Surabaya Pancarkan Cahaya yang Terang Benderang

Tiba-tiba dari luar banyak orang kampung datang, dan terperanjat seketika tahu yang datang adalah Abah Guru Sekumpul.

Masyarakat keheranan dan salah satu dari mereka berkata, “Wahai Guru, ini adalah orang yang senang berjudi, tiap hari duduk-duduk di tempat perjudian…”

Guru Sekumpul tersenyum dan berkata, “Apakah kamu melihat beliau sendiri main judi…, atau beliau cuma duduk-duduk saja di situ tanpa main judi?”

Para penduduk terdiam mendengarkan penjelasan Abah Guru Sekumpul.

"Beliau ini yang tiap hari kalian lihat di tempat perjudian adalah seorang Dzuriat Rasulullah SAW," kata Abah Guru Sekumpul.

Dijelaskan juga, sayyid itulah yang jadi penyandang bala (cobaan) di kampungnya. 

"Beliau ini yang setiap malam pada saat kalian tidur, beliau bangun dan sholat tahajud mendoakan kalian, beliau juga yang rela setiap hari duduk di tempat perjudian berdzikir dan memohon ampun untuk para penjudi agar mereka sadar," kata Abah Guru Sekumpul.

"Tapi kalian tidak tahu kalian cuma melihat dengan pandangan dzohir saja, beliau tidak terkenal dalam pandangan masyarakat bumi tapi sangat terkenal di langit,” lanjut Abah Guru Sekumpul.

Baca Juga: Abah Guru Sekumpul Menembus Mata Batin Keturunan Rasulullah yang Bersembunyi, Rahasianya Ternyata Begini

Maka para penduduk menjerit dan menangis. Sungguh tak disangka, ternyata yang biasa berjudi langsung sujud dan memohon ampun kepada Allah.

Seketika itu, jenazah beliau dimandikan, dikafani dan disholatkan, hingga diantar ke pemakaman. Hujan pun turun dengan derasnya usai pemakaman.

“Janganlah kalian seperti itu, walaupun dia berperilaku seperti itu, tapi sebenarnya dia tidak seperti itu," pesan Abah Guru Sekumpul.

"Berprasangka baiklah dengan makhluq Allah SWT, dan hati-hati kalau itu dzurriyah Sayyidil Wujud SAW, kalau tadi tetap dibiarkan seperti itu, sampai Syarifah itu sakit hati, tenggelam nanti desa kalian ini. Murka Rasulullah SAW, murka juga Allah SWT,” lanjut Abah Guru Sekumpul.

Masyarakat tertegun mendengarkan penjelasan Abah Guru Sekumpul.

Setelah selesai semua, Abah Guru Sekumpul beserta rombongan pamit pulang naik kapal. Tapi ada yang aneh, kapal yang ditumpangi Abah Guru Sekumpul beserta rombongan itu tidak nampak lagi di KalTim, sepertinya itu Kapal Alam Jabbarut.

Baca Juga: Muridnya Terkaget-kaget Lihat Tangan Abah Guru Sekumpul Keluar Karomahnya, Jutaan Umat Selalu Datangi Haulnya

Demikian keterangan karomah Abah Guru Sekumpul yang dikutip dari kanal youtube kkw, semoga manfaat.***

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler