Cak Fuad, Kiai Jombang Ini Jadi Orang Terdekat dan Paling Berpengaruh Sepanjang Hidup Cak Nun

20 Januari 2023, 17:47 WIB
Cak Fuad, Kiai Jombang Ini Jadi Orang Terdekat dan Paling Berpengaruh Sepanjang Hidup Cak Nun /kolase facebook/amnan/

TOKOH - Cak Fuad, Kiai Jombang Ini Jadi Orang Terdekat dan Paling Berpengaruh Sepanjang Hidup Cak Nun.

Cak Nun kembali viral lewat potongan videonya yang tersebar di semua jagat dunia maya. Pro dan kontra terjadi. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disamakan dengan Firaun oleh Cak Nun. Banyak yang mengecam pernyataan Cak Nun itu. 

Baca Juga: Heboh Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Ini Puisinya tentang Manusia yang Lemah berjudul Doa Sehelai Daun Kering

Cak Nun akhirnya minta maaf kepada publik. Ia mengaku kesambet dan diadili keluarganya. Sabrang menemani Cak Nun saat dirinya meminta maaf kepada publik. 

Jejak hidup Cak Nun sejak dari Jombang sampai Yogyakarta punya kisah yang penuh lika-liku. Ternyata, dalam jejak hidupnya itu, ada sosok Kiai Jombang yang paling dekat dengannya. 

Ia adalah Cak Fuad. Namanya Ahmad Fuad Effendi. Cak Fuad meninggal dunia hari ini, Jumat 20 Januari 2023 di RS UMM Malang. 

Cak Nun berduka mendalam, karena inilah sosok yang diakuinya sendiri sebagai orang paling dekat sepanjang hidupnya. 

"Kalau ada yang bertanya tentang orang terdekat yang saya kenal yang sepanjang hidupnya menjalani apa yang sangat mendasar ditentukan (ditakdirkan, dinasibkan) oleh Allah Swt, jawaban saya adalah Cak Fuad," kata Cak Nun, dikutip dari laman resminya yang diunggah pada 8 Juli 2020. 

Baca Juga: Innalillahi Kakak Kandung Cak Nun, Ahmad Fuad Effendi 'Cak Fuad' Meninggal Dunia

Cak Fuad ini, bagi Cak Nun, adalah rujukan dirinya dan umat Maiyah, dimana mereka sangat banyak bergantung kepada Cak Fuad terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan Al-Qur`an dan Bahasa Arab.

"Kalau ada yang bertanya siapa yang paling berpengaruh terhadap perkembangan hidup saya sejak kecil, remaja, dewasa hingga tua sekarang ini – jawaban saya juga pasti Cak Fuad," tegas Cak Nun.

"Memang tidak dalam arti langsung bahwa sejarah hidup saya dipenuhi oleh proses interaksi saya dengan beliau. Tetapi Cak Fuadlah yang meletakkan dan melibatkan saya ke dalam proses kependidikan yang mengantarkan saya menjadi saya yang sekarang ini," lanjutnya.

Cak Nun menjelaskan, Cak Fuad adalah putra sulung dari 15 bersudara putra-putrinya Pak Abi Fuad dan Ibuk Chalimah.

"Ayah kami bernama Muhammad, putra nomor dua dari Kakek H Abdul Lathif, yang hidupnya dikawal oleh Gus Ud atau Mbah Ud Kedung Cangkring Sidoardjo, kampung halaman asal beliau, yang makamnya kini di Pagerwaja," jelasnya.

Baca Juga: Keramat NU di Alam Kubur Rais Aam PBNU KH Bisri Syansuri Denanyar Jombang

"Tetapi di masa kanak-kanak era 1960 saya mengenal Ayah kami bukan Muhammad bin Abdul Lathif, melainkan Abu Fuad, atau dalam posisi kata tertentu: Abi Fuad," terang Cak Nun. 

Cak mengisahkan, pada akhir tahun 1964, dirinya bertengkar melawan salah seorang Guru di SD Negeri Bakalan Sumobito Jombang.

"Karena saya terlambat masuk kelas beberapa menit, setelah berjalan dari desa tempat tinggal saya di Menturo yang jaraknya sekitar 3,5 km. Masalahnya tidak bahwa saya tidak mau “diparès” (dihukum, sitrap) gara-gara telat masuk," kisahnya.

Tetapi beberapa hari berikutnya, lanjutnya, Guru yang menghukum dirinya itu juga datang telat dan Cak Nun memprotesnya.

"Terjadi sejumlah adegan yang membuat Kepala Sekolah memanggil ayah saya. Dan hasilnya adalah saya minta keluar dari SD Bakalan," kisahnya.

Kemudian Cak Nun dipindah jauh ke Ponorogo, di mana Cak Fuad sudah menjadi santri kelas V (setingkat kelas II SMA) Pondok Modern Gontor.

Baca Juga: KH Junaidi Hidayat Jombang, Kiai Inovator Pendidikan Pesantren yang Sarat Prestasi

"Tentu saja saya tidak bisa masuk Pondok karena belum tamat SD. Maka Cak Fuad mengatur proses saya bersekolah di SD Negeri Gontor, dan bertempat tinggal di rumah Pak Hadjid ‘Adhim, Ustadz senior di Pondok yang juga menantu Pak Sukarto Lurah Desa Gontor yang merupakan saudara sulung tiga Kiai Gontor, yakni KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fanani dan KH Imam Zarkasyi," katanya.

Menururnya, Cak Fuad diserahi oleh Ibundanya untuk mengawasi Cak Nun dan mengurusi segala keperluan sekolah maupun kostnya. Momentum bersekolah di desa Gontor ini merupakan awal peran Cak Fuad atas saya.

"Andaikan kakak saya bukan Cak Fuad, bentukan mental, kepribadian dan orientasi hidup saya belum tentu seperti sekarang ini," tutur Cak Nun.

Karena sosok Cak Fuad yang istimewa ini, Cak Nun menyebut kakak pertamanya itu sebagai sosok yang sederhana dan penuh ikhlas.

"Cak Fuad adalah manusia yang sadar sesadar-sadarnya dan ikhlas seikhlas-ikhlasnya untuk hidup sederhana," tegasnya.*** 

Editor: Muhammadun

Tags

Terkini

Terpopuler