Beliau tidak ingin para santri yang ada di warung itu berhamburan keluar jika tahu bahwa yang sedang duduk makan adalah beliau Mbah Yai Ma'ruf.
Pada waktu itu abdi ndhalem yang jaga warung adalah mustahiq saya.
Sampai-sampai mustahiq saya sendiri gelisah saat melayani para teman-teman santri yang sedang minta makan.
Baca Juga: Pidato 5 Menit hanya Diterjemahkan 1 Kata, Diplomat AS Takluk di Tangan Pejabat China Kata Gus Dur
#masih jelas nampak hingga detik ini, wajah-wajah beliau di hadapan mata ini.
Dalem nyuwun pengapunten ingkang ageng, mbah yai...
Mugi-mugi dalem diakui santri ipun sedonten poro masyayikh.
AL-FATIHAH.