BERITA BANTUL - Mbah Manab atau Mbah Abdul Karim adalah pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur.
Kiai ahli tirakat asli Magelang itu disebut sebagai sosok pecinta ilmu yang luar biasa. Usianya dihabiskan untuk belajar.
Masa belajar Mbah Manab sungguh istimewa, termasuk saat mengaji kepada Syaikhona Kholil Bangkalan.
Baca Juga: Zuhud Mbah Abdul Karim Lirboyo, Tidak Tahu Nominal Uang, Tidak Pernah Lihat Jumlah Salam Tempel
Syaikhona Kholil Bangkalan adalah ulama yang jadi rujukan para ulama Nusantara saat itu.
Kalau ulama diibaratkan bagaikan garam, maka tepatlah itu merujuk kepada Syaikhona Kholil Bangkalan yang hidup di pulau garam.
Antara ulama dan garam ada sisi kesamaan. Keduanya selalu dibutuhkan umat. Tanpa garam, rasa jadi hambar. Tanpa ulama, umat jadi gersang.
Madura sebagai pulau garam tersohor pula 'garam-garam' mulianya. Itu murid-murid Syaikhona Kholil yang jadi ulama-ulama pinilih di Tanah Jawa.
Baca Juga: Rahasia Anak Jenius Nadhif dari Banyuwangi, Ternyata Ayahnya Punya Tirakat Istimewa
Dikutip dari buku 'Pesantren Lirboyo: Sejarah, Peristiwa, Fenomena dan Legenda', dijelaskan bahwa Mbah Manab akhirnya ngaji di Bangkalan selama 23 tahun.