Selamat Jalan KH Fakhrillah Aschal Bangkalan, Kiai Dzikir dan Shalawat

- 14 Mei 2022, 13:40 WIB
Selamat Jalan KH Fakhrillah Aschal, Kiai Dzikir dan Shalawat
Selamat Jalan KH Fakhrillah Aschal, Kiai Dzikir dan Shalawat /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Raden KH Fakhrillah Aschal dikenal luas sebagai ulama muda yang menggaungkan dzikir dan shalawat di bumi Madura. 

Semangat Kiai Fakhri luar biasa. Shalawat mengantarkannya dekat dengan semua kalanga, apalagi dirinya murah senyum.

Karena itulah, Kiai Fakhri sampai disebut sebagai Kiai Dzikir dan Shalawat. 

Baca Juga: KH Fakhrillah Aschal Berpesan tentang Cinta dan Nikmat Ibadah

KH Fakhrillah Aschal adalah pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan Madura, juga menjadi Rais Syuriah PCNU Bangkalan. 

Kiai Fakhri adalah cicit dari ulama besar Madura, yakni Syaikhona Kholil Bangkalan. Urutannya adalah sebagai berikut:

1. KH Fakhrillah Aschal

2. KH Abdullah Schal

3. Nyai Romlah

4. KH Imron

5. Syaikhona Kholil Bangkalan. 

Baca Juga: Profil Ibunda KH Fakhrillah Aschal, Pengasuh Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan

Dalam memimpin pesantren, Kiai Fakhri meneruskan kepemimpinan sang ayah, yakni KH Abdullah Schal.

Saat kabar wafatnya tersebar luas di media sosial, 14 Mei 2022, tangisan santri, alumni dan masyarakat tak bisa dihindarkan. 

Kesaksian atas keistimewaan sosok Kiai Fakhri disampaikan saudaranya, yakni Lora Muhammad Ismael Al Kholilie. 

Dikutip dari facebook pribadinya, Lora Muhammad Ismael memberikan kesaksiannya berikut ini.

Baca Juga: Pesan KH Fakhrillah Aschal Bangkalan tentang Cara Meninggalkan Maksiat

Selamat jalan Kiai “Dzikir dan Sholawat”

Innalillahi wa inna ilaihi Rajiun.

Bagi kalian yang berkunjung ke Bangkalan untuk berziarah ke Makam Syaikhona Kholil atau tujuan lainnya, setelah jalan tangkel kalian akan disambut dengan tulisan besar dalam bingkai besi yang melengkung-memanjang:

Selamat datang, Bangkalan kota dzikir dan Sholawat.

Yang pertama kali mengusulkan nama itu untuk Kota Bangkalan adalah Almarhum KH Fakhrillah Aschal.

Saya memanggil beliau Kak Fahri karena secara nasab dalam Bani Kholil kami sejajar dan saya sendiri menyaksikan bahwa nama yang diusulkan beliau itu bukan isapan jempol.

Baca Juga: KH Fakhrillah Aschal Bangkalan Meninggal Dunia, Ini Pesannya tentang Berkah Shalawat

Beliau langsung terjun sendiri ke masyarakat, ke plosok-plosok untuk memasyaratkan sholawat di seantero Bangkalan yang dulu mungkin lebih ramai dengan orkes atau dangdutan.

Bahkan almarhum abah saya pernah bercerita sambil bercanda:

“Pernah ada seorang pengusaha besi tua mengundang saya untuk mengisi acara pengajian di rumahnya.

Ketika sampai di lokasi acara, pengusaha itu curhat: doakan saya kiai, sekarang usaha saya sedang bangkrut.

Biasanya tiap tahun saya istiqomah mengundang Mon*ta ( salah satu grup orkes dangdut ) tapi tahun ini karena nggak cukup biaya akhirnya saya ngundang panjenengan."

Baca Juga: Karomah Ra Lilur Bangkalan, Di Balik Rahasia Bakar Pesantren Syaichona Muhammad Cholil

Saya tahu betul totalitas dan perjuangan Kak Fakhri dalam menyebarkan sholawatan di Bangkalan.

Tidak tanggung-tanggung dalam satu malam beliau bisa punya jadwal sholawatan atau pengajian sebanyak 8 sampai 9 titik!

Itu belum termasuk jadwal mengajar beliau dan jadwal-jadwal lain di siang harinya.

Dan saya menyaksikan sendiri, ketika berceramah di plosok-plosok Bangkalan, saya sering mendengar sayup-sayup bunyi sholawatan.

Entah itu grup Ahbabul Mustofanya beliau, atau grup-grup sholawatan lain yang kebanyakan memang terbentuk karena terinspirasi oleh beliau.

Baca Juga: KH Fakhrillah Aschal Bangkalan Wafat, Ini Pesannya tentang Rahasia Nikmatnya Dzikir

Selamat jalan Kak Fakhri....

Semoga semangat dan perjuangan beliau dalam mengajak masyarakat untuk mencintai Sholawat tetap abadi dan menjadi amal jariyah untuk beliau.

Lahul Faatihah.

Ismael Al-Kholilie, Bangkalan, 14 Mei 2022.***

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x