Sayyidina Hasan dicela, tapi Beliau memilih diam, meskipun Beliau punya alasan kuat karena tidak ingin jadi raja pertama setelah sistem khilafah.
Beliau diam, tidak ingin menyakiti perasaan Sayyidina Muawiyah, karena kalau mengetahui hadits itu, boleh jadi Sayyiduna Muawiyah juga mengundurkan diri, sehingga menyebabkan kehilangan kepemimpinan umat.
Beliau diam, untuk menjaga umat dari fitnah. Diam karena tidak semua yang diketahui layak diucapkan.
Baca Juga: Usai Tragedi Karbala, Sayyidah Zainab dan Keluarga Nabi Digiring dengan Rantai dari Kufah ke Syam
Dari penerimaan Sayyidina Muawiyah kita mengetahui bahwa beliau tidak setaraf pemahaman dengan Sayyidina Hasan. Kok mau menerima hal yang tidak diinginkan pihak lain!
Adapun syarat yang disepakati antara Sayyidina Hasan dan Sayyidina Muawiyah adalah:
Pertama, kekuasaan sepeninggal Sayyidina Muawiyah akan diserahkan kepada syura (musyawarah).
Kedua, Sayyiduna Mu'awiyah menyerahkan sejumlah uang setiap tahun pada Sayyidina al Hasan, karena banyaknya orang fakir dan miskin yang dinafkahi oleh Sayyiduna al Hasan.
Sayyiduna Mu'awiyah adalah salah satu orang yang sangat cerdas dan berakhlak mulia, maka kepribadian beliau itu menyebabkan warga Syam (daerah Suriah dan sekitarnya) jatuh cinta dan fanatik.
Seandainya kamu hidup berinteraksi dengan Sayyidina Muawiyah, boleh jadi kamu pun ikut terpesona pada beliau.