Network
BERITA BANTUL - Ketika kepala Sayyidina Husein dimandikan, darah berceceran wangi luar biasa dan jutaan air mata tumpah di Mesir.
Wafatnya Sayyidina Husein cucu Rasulullah dalam tragedi Karbala membuat derita panjang keluarga Nabi (ahlu al bait).
Keluarga Nabi berada dalam ancaman yang serius, termasuk kepala Sayyidina Husein juga tak diberi penghormatan sehingga akhirnya dibawa ke Mesir.
Baca Juga: Gugur di Karbala, Kepala Sayyidina Husein Cucu Rasulullah Diarak Keliling dari Kufah menuju Syam
Dijelaskan, bahwa pada pertengahan tahun 548 H (1153 M), seorang menteri kerajaan Fathimiyah "al-Shalih Thalaai` khawatir dengan keamanan makam Sayyidina Husain di Asqalaan dari serangan dan kekurang-ajaran pasukan Salib yang saat itu menjajah Palestina.
Pemakaman kepala Husain di Asqalaan sendiri merupakan cerita panjang setelah Beliau dibunuh di Karbala pada tahun 61 Hijriyah.
Ibn Thalaai meminta kepala kerajaan Fathimiyah untuk mengambil tindakan segera dan berunding dengan Baldwin III dan bersedia membayar tebusan mahal.
Setelah beberapa kali pembicaraan, Ibn Thalaai` menyepakati bahwa Kerajaan Fathimiyah bersedia membayar 30 ribu dinar (1 dinar = 4.25 gram emas) pada pasukan salib sebagai ganti tebusan kepala yang mulia.
Baca Juga: Mimpi Dimarahi Sayyidina Husein Cucu Rasulullah, Ulama Ini Rasakan Kejadian yang Dahsyat
Berangkatlah al-amiir al-Afdhal anak dari panglima Badr ad-Diin al-Jamaliy dan sampai ke makam Sayyidina Husein dan membawa kepala di dadanya dari Asqalaan.
