Menakjubkan! Sebuah Kisah Kalung Penyelamat Orang Miskin Dan Budak, Kemuliaan Kalung Fatimah Az-Zahra

- 6 November 2022, 12:40 WIB
Fatimah Ingin Punya Pembantu Rumah Tangga, Ini Jawaban Rasulullah kepada Putrinya
Fatimah Ingin Punya Pembantu Rumah Tangga, Ini Jawaban Rasulullah kepada Putrinya /facebook/udin/

 

Ada kisah manusia yang sangat mulia hatinya. Benar, wanita cerdas nan suci yang bernama Fatimah Az-Zahra.

Ia putri kesayangan sekaligus putri bungsu Rasulullah saw. Fatimah Az-Zahra memiliki arti seseorang yang selalu berseri. Hingga ia tidak pernah menunjukkan wajah sedihnya.

Sungguh mulia hatinya, kalung kesayangannya pun begitu ikhlas diberikan kepada orang yang membutuhkan. Ingin lebih tahu kisahnya, yuk simaklah kisah indah dibawah ini.

Baca Juga: Menarik nih! Mbah Bisri Menipu Setan, Metode Menulis Tanpa Henti

Ketika itu, Rasulullah dan para sahabatnya sedang duduk usai shalat berjamaah. Tiba-tiba, seorang bapak tua menghampiri Rasulullah, dengan penampilan sangat kusut, wajahnya pucat pasi dan sesekali memegangi perutnya.

“Ya Rasulullah, maafkan saya apabila lancang menemui engkau,” kata Pak Tua dengan tertunduk lemas.

“Apa yang ingin kau katakan kepadaku?” sahut Rasulullah dengan penuh kelembutan.

“Aku dalam keadaan sangat lapar, ya Rasulullah. Oleh sebab itu, berilah aku makan. Aku juga tidak memiliki pakaian yang layak, berikanlah pakaian kepadaku. Lihatlah, aku adalah orang miskin, maka berilah kecukupan,” rintih Pak Tua.

Rasulullah pun merasa iba melihat Pak Tua. Kemudian beliau mengarahkan Pak Tua dengan ditemani Bilal untuk menemui orang yang mulia, yaitu Fatimah Az-Zahra, putrinya. Tidak lama kemudian, Pak Tua dan Bilal telah sampai di depan rumah Fatimah.

Baca Juga: Sejarah Pemakaman Khadijah Al Kubro, Istri Pertama Rasulullah

“Assalamu’alaikum, wahai keluarga Rasulullah, orang yang dikenal kemuliaannya.” ucap Pak Tua.

“Wa’alaikumsalam, siapakah bapak ini?”

Pak Tua pun menjelaskan siapa dirinya dan apa yang ia butuhkan dengan izin Rasulullah sebelumnya. Pada saat yang sama, keluarga Rasulullah sedang dilanda kesulitan.

Allah tengah menguji keluarga Rasulullah dan Fatimah bahkan tidak makan selama beberapa hari. Namun, Fatimah tetap menyuruh Pak Tua untuk menunggunya.

Fatimah pun segera ke dalam rumah, mengambil barang berharga yang ia miliki. Ia mengambil kulit kambing yang digunakan Hasan dan Husain untuk tidur. Diberikanlah kulit itu kepada Pak Tua.

“Wahai putri Rasulullah, apa yang bisa aku lakukan dengan barang ini? Sedangkan saat ini, aku sedang dalam keadaan sangat lapar,” timpal Pak Tua sedih.

Fatimah menjadi merasa iba. Akhirnya, ia menyerahkan kalung yang dipakainya. Tidak ada rasa berat hati. Fatimah tidak ingin sesama muslim mengalami penderitaan.

“Kalau begitu, terimalah kalung ini dan juallah. Semoga kau mendapatkan keberkahan dan bernilai manfaat bagi siapa,” kata Fatimah.

Pak Tua pun sangat bahagia mendapat bantuan dari Fatimah. Kembali Pak Tua mendatangi Rasulullah di masjid. Ia ceritakan apa yang terjadi. Rasulullah pun menangis harus mendengar penuturan Pak Tua.

Baca Juga: Menarik nih! Mbah Bisri Menipu Setan, Metode Menulis Tanpa Henti

Tiba-tiba ada seorang laki-laki bernama Ammar, yang mendatangi Pak Tua untuk membeli barang yang diberikan Fatimah tadi.

Pak Tua pun kembali menghampiri Rasulullah. Ia berniat ingin berterima kasih kepada Rasulullah. Pak Tua pun mendoakan kebaikan untuk Fatimah.

Setelah itu, Ammar kembali pulang. Ia mengingat segala ucapan Rasulullah dan berniat untuk menitipkan kalung dan juga minyak wangi untuk Fatimah.

Ia ingat hamba sahaya bernama Sahnum. Ammar ingin sekali Sahnum bisa terbebas dari perbudakan masa itu.

Akhirnya, Sahnum diperintahkan Rasulullah untuk menemui Fatimah. Masya Allah, Fatimah begitu terharu melihat bingkisan tersebut. Ia pun membebaskan Sahnum dari perbudakan.

Dapat kita petik dari cerita diatas bahwa berbagi kepada orang lain yang membutuhkan tidak akan membuat kita miskin.

Baca Juga: Makna Disiplin dalam Keteladanan KH Sahal Mahfudh Kajen

Justru kita bisa mendapatkan lebih dari apa yang kita bayangkan. Allah Maha Melihat apa yang kita lakukan. Menolong sesama muslim adalah perbuatan yang sangat dianjurkan.

Penjelasan tersebut dikutip dari buku Karya Mulasih Tary dan Devi Ardiyanti dengan judul “Indahnya Kisah Cinta, Fatimah Az-Zahra Dan Ali bin Abi Thalib."***

Penulis: Siti Fatimah Zahro, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sunan Pandanaran Yogyakarta.

Editor: Ahmad Syaefudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah