Cerita Singkat Gus Dur Saat Krisis Reformasi 1998, Kesaksian Zastrouw Al Ngatawi

- 13 Desember 2022, 14:58 WIB
Cerita Singkat Gus Dur Saat Krisis Reformasi, Kesaksian Zastrouw Al-Ngatawi
Cerita Singkat Gus Dur Saat Krisis Reformasi, Kesaksian Zastrouw Al-Ngatawi /indonesia.go.id/

Pertama, Gus Dur bisa dianggap pengkhianat dan penghambat reformasi karena mendekati Pak Harto yang dianggap musuh reformasi.

Kedua, Gus Dur akan dianggap melakukan deal politik yang menguntungkan diri dan kelompoknya saja dengan mengorbankan proses reformasi.

Artinya gus Dur akan dianggap mencuri ditikungan untuk memperoleh keuntungan politik.

Ketiga, yang menurut Fajrul paling berbahaya, Gus Dur akan kehilangan popularitas dan dukungan massa karena dianggap berpihak pada Pak Harto.

Dalam suasana tegang yang sensitif seperti ini apa yang dilakukan Gus Dur akan dimanfaatkan oleh lawan-lawan politik untuk menghancurkan reputasinya. Paling tidak, Gus Dur akan dibully habis oleh lawan politik.

Setelah melihat kepanikan dan keseriusan dalam berargumentasi itu akhirnya Gus Dur mulai ikut serius.

Baca Juga: Gus Dur Jadi Presiden RI, Ternyata Tanda-Tandanya Dimulai dari Fakta Ini, Baru Terungkap

"Begini ya, ini keadaan sudah sangat kacau, kesatuan bangsa teramcam masak kita masih memikirkan soal popularitas pribadi," jawab gus Dur tenang, namun membuat kami terhenyak.

"Saya tidak peduli mau popularitas saya hancur, mau difitnah, dicaci maki atau dituduh apapun, tapi bangsa dan negara ini harus diselamatkan dari perpecahan."

Mendengar suara Gus Dur yang makin meninggi, Zastrouw Al Ngatawi dan Fajrul terdiam. Beberapa saat hening, kemudian Gus Dur kembali bicara dengan intonasi yang menurun.

Halaman:

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x