Sejak saat itu, tradisi potong kuku dan potong rambut atas jenazah Amangkurat 1 sudah tidak ada lagi.
Walaupun demikian, Keraton Solo tetap memberikan penghormatan kepada Raja Amangkurat 1 dengan menggelar jamasan setiap tahunnya di bulan Suro dalam penanggalan Jawa.
Keterangan tersebut dikutip dari laman jogjaprov.***