Isu Nasab Viral di Jagat Maya, Cucu Syaikhona Kholil Bangkalan Ungkap Manuskrip tentang Sunan Giri

- 9 Juni 2023, 18:55 WIB
Isu Nasab Viral di Jagat Maya, Cucu Syaikhona Kholil Bangkalan Ungkap Manuskrip tentang Sunan Giri
Isu Nasab Viral di Jagat Maya, Cucu Syaikhona Kholil Bangkalan Ungkap Manuskrip tentang Sunan Giri /facebook/Muhammad Ismael Al Kholilie/

Bagaimana para ulama terdahulu sangat berhati-hati mengenai Nasab

Manuskrip ini adalah salah satu manuskrip tua berusia ratusan tahun yang ada di Bangkalan, tadi malam saya diberi kesempatan untuk membaca sebagian dari manuskrip dengan tulisan Arab pegon Jawa itu.

Salah satu manuskrip berisi data-data wali songo lengkap dengan nama keturunan-keturunannya ( bahkan anak-anak perempuan juga dicatat lengkap ) menurut kiai pemegang manuskrip-manuskrip itu, sampai sekarang manuskrip silsilah itu memang tidak pernah dipublikasikan.

Yang menarik dalam manuskrip itu adalah pesan Sinuhun (Sunan) Giri kepada Kiyahi Suluki (sosok yang diperintahkan Sunan Giri untuk mencatat Nasab, lahir di Bangkalan dan dimakamkan di Nganjuk), setelah menjelaskan tentang “fadhilah” menjaga dan mencatat nasab, Sunan Giri berpesan:

“Anging aja nutur sira (ing nasab) ing wong kang ora bisa amaca Qur’an atawa wong bisa agawe kidzib, khianat, kitman, lan wong kang ora anglakoni salat limang waqt karna dudu anak putu isun.”

“Akan tetapi kamu jangan menyebut nasab ini kepada orang yang tidak bisa membaca Al-Quran, atau orang yang berbuat kidzib ( bohong ), khianat, kitman, dan orang yang tidak melakukan sholat 5 waktu karena itu bukan anak-cucuku."

Sebuah pesan yang menunjukkan bahwa nasab di zaman dahulu tidak ditunjukkan kepada sembarang orang, apalagi dijadikan alat untuk sombong-sombongan dan bangga-banggaan.

Saya juga mengetahui kisah seorang Kiai di Madura yang mempunyai silsilah nasab akan tetapi lebih memilih untuk membakarnya karena takut menjadi sebab ujub (jumawa) dan kibr (sombong) anak-turunannya.

Pesan Sunan Giri ini juga mengingatkan saya kepada kisah Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki, suatu ketika beliau melihat tulisan di buku tulis putra beliau Sayyid Alawi yang ketika itu masih belajar di sekolah dasar.

Di buku itu tertulis “Sayyid Alawi“

Halaman:

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x