Bukan tentang Jokowi Disebut Firaun, Netizen Sebut Cak Nun Kiai Sepuh yang Dikeramatkan Nahdliyyin

- 18 Januari 2023, 21:51 WIB
Bukan tentang Jokowi Disebut Firaun, Netizen Sebut Cak Nun  Kiai Sepuh yang Dikeramatkan Nahdliyyin
Bukan tentang Jokowi Disebut Firaun, Netizen Sebut Cak Nun Kiai Sepuh yang Dikeramatkan Nahdliyyin /facebook/adib/

TOKOH - Bukan tentang Jokowi Disebut Firaun, Netizen Sebut Cak Nun  Kiai Sepuh yang Dikeramatkan Nahdliyyin.

Ketika jagat media sosial banyak yang mengecam Cak Nun karena video viralnya, ada juga netizen yang menyebut sebagai sosok tokoh penting panutan. 

Netizen ini menyebut Cak Nun sebagai kiai sepuh yang dikeramatkan di kalangan warga nahdliyyin. 

Baca Juga: Bukan Firaun dan Disebut Gila Ribuan Orang, Anak Muda di Demak Dapatkan Dekapan Langka dari Cak Nun

Sosok Cak Nun memang baru viral, karena dalam potongan video itu ia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sama dengan Firaun. 

Karena itu, jagat media sosial geger dan banyak yang mengkritik tajam kepada Cak Nun. 

Tapi, kali ini ada netizen yang pernah menyampaikan keistimewaan Cak Nun dan Gus Mus. Ia bernama Doni Febriando. 

"Sedikit cerita, Gus Mus dan Cak Nun adalah dua kiai sepuh yang dikeramatkan di kalangan nahdliyyin, setara dengan almarhum Gus Dur," tulisnya yang diunggah pada 3 Maret 2014.

Menurutnya, Gus Mus semasa muda adalah santri paling cerdas di pesantrennya. Beliau biasa tidur sewaktu rapat para santri, dan baru dibangunkan kalau ada masalah yang tidak bisa dipecahkan.

"Seperti lazimnya santri Ponpes Lirboyo, Gus Mus muda senang mempelajari ilmu kanuragan, sehingga rambutnya saja yang sanggup memotong adalah bapaknya sendiri, dan tentu sambil dimarah-marahi," katanya.

Baca Juga: Jokowi Disebut Firaun Jadi HEBOH, Ternyata Gus Yahya Pernah Sebut Cak Nun Begini

Sedangkan Cak Nun, katanya, semasa muda karakternya seperti tokoh wayang Bima, terlalu jujur pada keadaan.

"Sewaktu masih SD, beliau menendang kaki gurunya sendiri, karena tidak terima temannya yang dimarahi melampaui batas. Sewaktu jadi santri, beliau menghajar seniornya yang kurang ajar, sehingga langsung dikeluarkan," tegasnya.

Baik Gus Mus atau Cak Nun, lanjutnya, keduanya sekarang adalah juara di bidangnya masing-masing.

Ia menyebut Gus Mus pernah duduk sebagai Rais 'Aam PBNU yang artinya pemimpin ribuan ulama dan puluhan juta nahdliyyin.

"Meski demikian, beliau lebih suka dipanggil "gus" (orang yang belum pantas disebut kiyai) dan digelari budayawan," tegasnya.

Sedangkan untuk Cak Nun, lanjutnya, meski ia tidak punya gelar akademik apapun, ia adalah rujukan semua profesor dan doktor di Tanah Air.

"Emha Ainun Nadjib adalah 'cendekiawan paling cendekiawan' di Indonesia," tegasnya.

Baca Juga: Heboh Cak Nun Sebut Jokowi sebagai Firaun, Gus Nadirsyah Hosen Beberkan Siapa Itu Firaun di Kalangan Umat

Bahkan, katanya, saat genting Reformasi 1998, salah satu orang yang dimintai nasehat oleh Pak Harto dan para panglima tentara adalah Cak Nun, karena selain beliau sangat cerdas, beliau adalah manusia tanpa ambisi.

"Cak Nun berbeda dengan para aktivis Reformasi 1998 lainnya, yang kebanyakan sebenarnya hanya dengki. Bisa kita lihat Gus Dur yang tidak pernah korupsi, justru ramai-ramai dikeroyok ratusan pejabat "reformis". Bisa kita lihat juga arah Indonesia sekarang ini yang justru lebih korup daripada Orde Baru," tuturnya.

"Kalau Walisongo ada di zaman sekarang, pasti beliau berdua dimasukkan dewan wali nusantara tersebut," pungkasnya.***

Editor: Ahmad Syaefudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x