Kenapa Adab Lebih Utama Dibanding Ilmu? Simak Penjelasan Habib Quraisy Baharun

12 Maret 2022, 23:38 WIB
Penjelasan Habib Quraisy Baharun tentang Adab dan Ilmu /facebook/HabibQuraisyResmi/

BERITA BANTUL - Para ulama salaf sangat perhatian sekali pada masalah adab dan akhlak sebelum mempelajari disiplin ilmu.

Mereka pun mengarahkan murid-muridnya mempelajari adab sebelum menggeluti suatu bidang ilmu dan menemukan berbagai macam khilaf ulama.

Ulama besar Madinah, Imam Malik berkata pada seorang pemuda Quraisy, 'Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu'.

Baca Juga: Semalam Suntuk Berdoa untuk Santri, Rahasia Mbah Karim Lirboyo Lahirkan Ulama Hebat

Demikian dikutip BeritaBantul.com dari facebook Habib Quraisy Baharun yang diunggah, 12 Maret 2022.

Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab? Habib Quraisy menjelaskan beberapa alasannya yang dinukil dari pendapat para ulama salaf.

Pertama, sebagaimana ditegaskan Syekh Yusuf bin Al Husain.

بالأدب تفهم العلم

“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”

Baca Juga: Bukti Kecerdasan dan Kewalian Syekh Ihsan Jampes Kediri, Kitabnya Diakui Ulama Dunia

Guru kami berkata, 'Dengan memperhatikan adab maka akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka ilmu akan disia-siakan.'

Oleh karenanya, para ulama sangat perhatian sekali mempelajarinya.

Kedua, pendapat Imam Ibnul Mubarok.

تعلمنا الأدب ثلاثين عاماً، وتعلمنا العلم عشرين

“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami mempelajari ilmu selama 20 tahun.”

Baca Juga: Dalam 1 Waktu, Gus Miek Kecil Ada di 2 Tempat, Ternyata yang Jadi Saksi Seorang Ulama Besar

Ketiga, pendapat Imam Ibnu Sirin.

كانوا يتعلمون الهديَ كما يتعلمون العلم

“Mereka -para ulama- dahulu mempelajari petunjuk (adab) sebagaimana mereka menguasai suatu ilmu.”

Keempat, Imam Makhlad bin Al Husain berkata pada Ibnul Mubarok,

نحن إلى كثير من الأدب أحوج منا إلى كثير من حديث

“Kami lebih butuh dalam mempelajari adab daripada banyak menguasai hadits.” Ini yang terjadi di zaman beliau, tentu di zaman kita ini adab dan akhlak seharusnya lebih serius dipelajari."

Baca Juga: Ilmu Melipat Bumi Kiai Hamid Pasuruan ke Makam Raja Wali di Baghdad, Ulama Iraq Takjub dengan Karomahnya

Kelima, Dalam Siyar A’lamin Nubala’ karya Adz Dzahabi disebutkan bahwa ‘Abdullah bin Wahab berkata, 

ما نقلنا من أدب مالك أكثر مما تعلمنا من علمه

“Yang kami nukil dari (Imam) Malik lebih banyak dalam hal adab dibanding ilmunya.”

Keenam, Imam Malik juga pernah berkata, “Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk bermajelis dengan Robi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman -seorang fakih di kota Madinah di masanya.

Ibuku berkata,

تعلم من أدبه قبل علمه

“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”

Baca Juga: Pertemuan Rahasia di Alas Roban, Dihadiri Ulama Penting dari Banten Sampai Bangkalan

Ketujuh, Imam Abu Hanifah lebih senang mempelajari kisah-kisah para ulama dibanding menguasai bab fiqih. Karena dari situ beliau banyak mempelajari adab, itulah yang kurang dari kita saat ini.

Imam Abu Hanifah berkata,

الْحِكَايَاتُ عَنْ الْعُلَمَاءِ وَمُجَالَسَتِهِمْ أَحَبُّ إلَيَّ مِنْ كَثِيرٍ مِنْ الْفِقْهِ لِأَنَّهَا آدَابُ الْقَوْمِ وَأَخْلَاقُهُمْ

“Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai daripada menguasai beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai adab dan akhlaq luhur mereka.”

Kedelapan, di antara yang mesti kita perhatikan adalah dalam hal pembicaraan, yaitu menjaga lisan. Luruskanlah lisan kita untuk berkata yang baik, santun dan bermanfaat.

Baca Juga: Habib Luthfi Datang, Kambing Langsung Tunduk dan Mendekat untuk Disembelih

Umar bin Abdul Aziz berkata,

من عدَّ كلامه من عمله ، قلَّ كلامُه إلا فيما يعنيه

“Siapa yang menghitung-hitung perkataannya dibanding amalnya, tentu ia akan sedikit bicara kecuali dalam hal yang bermanfaat.”

Kata Ibnu Rajab, “Benarlah kata beliau. Kebanyakan manusia tidak menghitung perkataannya dari amalannya.”

Delapan alasan penting yang dinukil dari kalam ulama ini ditegaskan Habib Quraisy Baharun agar adab jangan pernah ditinggalkan sedikitpun.***

Editor: Muhammadun

Sumber: Facebook Habib Quraisy Baharun

Tags

Terkini

Terpopuler