Manfaat Ilmu dan Ilmu yang Tak Bermanfaat menurut Imam Al-Syafi’i

30 Mei 2022, 21:39 WIB
/pixabay/yesxcom/

BERITA BANTUL - Islam adalah agama yang sangat mengapresiasi ilmu pengetahuan. Islam pun mewajibkan umatnya agar menuntut ilmu. Hal itu sebagaimana sabda Rasulullah saw. berikut ini:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (HR. Ibn Majah)

Bahkan, Allah juga mengangkat derajat orang yang diberi ilmu. Hal itu sebagaimana QS. Al-Mujadilah ayat 11 ini:

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ

Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.

Baca Juga: Doa setelah Belajar, Ijazah dari KH. Ali Maksum Krapyak Yogyakarta

Dengan demikian, tidak mengherankan jika pada masa kejayaannya dulu, lahirlah para ulama dan cendekiawan yang diakui dunia bahkan hingga kini. Hal itu karena keilmuan yang mereka tekuni.

Berbicara tentang ilmu, Imam Al-Syafi’i pernah menyebutkan manfaat dari sekian disiplin ilmu, namun karena satu hal justru ilmu itu tidak bermanfaat.

Dikutip dari Manaqib Imam Asy-Syafi’i (Kautsar, 2017) karya Imam Fakhruddin Ar-Razi, disebutkan suatu riwayat perkataan Imam Al-Syafi’i mengenai ilmu.

Diriwayatkan dari Al-Muzani, salah seorang murid Imam Al-Syafi’i, bahwa sang Imam pernah berkata, “Siapa yang mempelajari Al-Qur’an, maka tinggilah derajatnya. Siapa yang mempelajari ilmu fikih, maka cerdaslah akalnya. Siapa yang menulis hadis-hadis Rasulullah, maka kuatlah hujjah-hujjah-nya. Siapa yang mendalami ilmu bahasa, maka lembutlah nalurinya. Siapa yang mendalami ilmu matematika, maka besarlah pikirannya. Siapa yang tidak menjaga dirinya, maka tidaklah bermanfaat ilmunya.”

Baca Juga: Kedalaman Makna Ayat Kursi, Begini Tafsirnya menurut Al-Hallaj

Imam Al-Syafi’i menyebutkan manfaat-manfaat dari sekian disiplin ilmu, mulai dari Al-Qur’an hingga matematika. Semua disiplin ilmu tersebut mempunyai manfaat yang luar biasa.

Akan tetapi di akhir perkataanya, Imam Al-Syafi’i menyebutkan bahwa orang yang tidak menjaga dirinya, maka ilmunya itu tidak bermanfaat. Hal ini tentunya terkait sekali dengan akhlak atau adab.

Orang yang berilmu tinggi, menguasai berbagai disiplin ilmu, dan diakui oleh khalayak tentang kealimannya, jika ia tidak bisa menjaga dirinya, yakni menjaga adabnya, maka ilmunya tidak bermanfaat.

Baca Juga: Kisah Dzun Nun Al-Mishri dan Seorang Pangeran yang Melewatinya, Membuka Jalan Zuhud

Ini seperti padanan dari adagium adab itu di atas ilmu.

Oleh karena itu, hendaklah kita mendahulukan adab daripada ilmu.***

Editor: Joko W

Tags

Terkini

Terpopuler