BUDAYA - Syair tentang Ibu, cocok dibaca saat memeringati hari Ibu yang diperingati setiap setahun sekali.
Widji Thukul, yang bernama asli Widji Widodo adalah penyair dan aktivis hak asasi manusia berkebangsaan Indonesia.
Salah satu karya syairnya adalah lagu tentang seorang Ibu, seperti karya-karyanya yang lain, syair lagu yang berjudul Sajak Ibu juga menyuguhkan keindahan disetiap katanya.
Baca Juga: Puisi IBU Karya Zawawi Imron Cocok Dibaca di Hari Ibu 22 Desember 2022
Sehingga cocok untuk mengisi hari-hari yang penting untuk ucapan terima kasih kepada Ibu, seperti hari ulang tahun dan perayaan hari Ibu.
lagu ini membahas tentang bagaimana pengorbanan seorang ibu dalam merawat anak-anaknya dari mulai dari dalam kandungan sampai kita dewasa.
Dan sosok Ibulah yang mengenalkan kita dengan segala hal dari mulai yang terkecil sampai sampai pengenalan terhadap tuhan(Allah SWT).
Baca Juga: Puisi Ibu Karya Chairil Anwar, Baca dan Resapi Maknanya yang Sangat Dahsyat
Berikut syair lagu tentang sosok Ibu karya Wiji Thukul yang berjudul Sajak Ibu.
Sajak Ibu
Ibu pernah mengusirku minggat dari rumah
Tetapi menangis ketika aku susah
Ibu tak bisa memejamkan mata
Bila adikku tak bisa tidur karena lapar
Ibu akan marah besar
Bila kami merebut jatah makan
Yang bukan hak kami
Ibuku memberi pelajaran keadilan
Dengan kasih sayang
Ketabahan ibuku
Mengubah rasa sayur murah
Jadi sedap
Baca Juga: Puisi Ibu, Karya Gus Mus Bisa Mewakili Ucapan Sayang Seorang Anak Kepada Ibundanya
Ibu menangis ketika aku mendapat susah
Ibu menangis ketika aku bahagia
Ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda
Ibu menangis ketika adikku keluar penjara
Ibu adalah hati yang rela menerima
Selalu disakiti oleh anak-anaknya
Penuh maaf dan ampun
Baca Juga: Peringati Hari Ibu, Gus Baha Ungkap Cara Terbaik dalam Berbakti Kepada Orang Tua, Khususnya Ibu!
Kasih sayang ibu
Adalah kilau sinar kegaiban tuhan
Membangkitkan haru insan
Dengan kebajikan
Ibu mengenalkan aku kepada tuhan.
Solo, 1986
Demikian Syair tentang Ibu, cocok dibaca saat memeringati hari Ibu yang diperingati setiap setahun sekali, karya Wiji Thukul semoga bermanfaat.***